Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.
Pembatasan
Klasifikasi tumbuhan masa lalu memasukkan pula semua alga dan fungi (termasuk jamur lendir) sebagai anggotanya. Kritik-kritik yang muncul membuat fungi dipisahkan dari tumbuhan. Meskipun stasioner, fungi bersifat saprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisa bahan organik. Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari bahan yang sama dengan tumbuhan dan malahan mirip hewan.
Sebagian besar alga kemudian juga mulai dipisahkan dari keanggotaan tumbuhan karena tidak memiliki diferensiasi jaringan dan tidak mengembangkan klorofil sebagai pigmen penangkap energi.
Penggunaan teknik-teknik biologi molekuler terhadap filogeni tumbuhan ternyata memberikan banyak dukungan atas pemisahan ini. Tumbuhan dalam arti yang sekarang dipakai (arti sempit) dianggap sebagai keturunan dari suatu alga hijau.Ciri-ciri Khas
Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini
Pada tingkat selular, dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin menjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan yang memiliki plastida; juga vakuola yang besar dan seringkali mendominasi volume sel.Apakah benar dengan menanam pohon iklim dapat diselamatkan??? begitu pertanyaan sederhana yang pernah diutarakan abang becak langganan anakku beberapa bulan lalu waktu diadakan konfrensi tentang global warming di Bali. Barangkali abang becak mendengar berita di TV tentang acara itu. Emang sich abang becak langganan anakku ini orangnya lumayan up to date soal berita yang lagi marak di TV.
Dengan bahasa sederhana saya menjelaskan ke abang becak itu bahwa kenapa pohon berhubungan dengan iklim. Yang paling umum/biasa kita rasakan adalah saat matahari bersinar terik yang tentunya akan menimbulkan suhu yang cukup panas. Nah orang-orang yang berada di luar bangunan tentunya akan merasa terganggu dengan keadaan ini. Untuk mendapatkan suasana nyaman maka tentunya yang di cari adalah pohon yang rindang untuk digunakan sebagai tempat berteduh. inilah contoh sederhana bahwa dengan pohon iklim dapat diselamatkan, khususnya untuk perbaikan iklim mikro.
Selain untuk perbaikan iklim mikro diatas, dengan keberadaan tanaman hijau fungsi lain yang dapat diperoleh adalah perbaikan kualitas udara. beberapa tanaman memiliki kemampuan untuk membersihkan udara sekitarnya, baik melalui mekanisme fisiologis ataupun aktifitas morfologis tanaman tersebut. Secara sederhana diketahui bahwa tanaman mampu melakukan aktifitas fotosintestis yang memanfaatkan gas CO2.
CO2 + H2O -----> C6H12O6 + O2 + Energi
Semakin banyak CO2 yang tertangkap maka CO akan semakin sedikit jumlahnya di atmosfer (2CO + O2 ----> CO2+ O2). sebagaimana diketahui bahwa CO merupakan kelompok GRK (Gas Rumah Kaca)
Selain dua fungsi di atas masih ada beberapa fungsi pohon :
- Penyerapan air , untuk mencegah banjir
- Penyimpanan air, untuk cadangan air sehingga tidak kekeringan di musim kemarau
- Pengikat tanah sehingga Erosi tidak terjadi
- Secara estetika, tanaman/pohon dapat memperindah bentang alam
- Sumber pangan
- Penangkap energi yang dipancarkan sinar matahari yang nantinya akan berubah menjadi energi dalam berbagai bentuk. Pohon dapat berubah menjadi fosil yang merupakan bahan baku bahan bakar.
- Sumber berbagai plasmanutfah
Dari beberapa fungsi pohon di atas harusnya dapat diketahui dan diimplementasikan untuk selalu memelihara, mempertahankan pohon-pohon yang sudah ada dan terus digalakkan kegiatan menanam pohon jangan asal slogan saja.
Tapi kenyataannya sekarang, penebangan pohon, pembalakan hutan terus merajalela. Ilegal logging terjadi hampir di seluruh belahan nusantara ini. Dan yang sangat dilematis bahwa yang melakukan praktek pembalakan liar adalah para pengusaha kelas kakap yang pasti mengetahui fungsi pohon seperti yang dijelaskan diatas.
Klorofil berperan dalam proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan. Fotosintesis adalah proses menyerap dan menggunakan energi sinar matahari, untuk mengubah karbondioksida dan air jadi karbohidrat dan oksigen.
Klorofil memiliki manfaat sangat banyak, khususnya bagi tubuh manusia, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tepat.
Klorofil bermanfaat sebagai desinfektan dan antibiotik selama perang dunia, sebelum morfin ditemukan. Sampai kini klorofil digunakan untuk program pembersih kotoran. Klorofil mendorong proses detoksifikasi, membersihkan jaringan tubuh beserta bakteri dan parasit yang ada dalam jaringan sakit. Klorofil mengeluarkan racun kimia sintetis, seperti boraks dan formalin. Kerjanya seperti memandikan bagian dalam tubuh kita.
Molekul klorofil punya ekor hidrofobik yang masuk ke dalam hidrokarbon dinding sel tubuh dan menariknya keluar, seperti sabun melepaskan minyak dari tangan. Termasuk golongan hidrokarbon adalah pestisida, narkotika, flavor makanan, dan lain-lain.
Hati membongkar senyawa kimia sintetis tersebut, mengeluarkannya dari aliran darah. Klorofil membantu kerja hati, sehingga tidak bekerja terlalu berat.
2. Penguat otak alami
Kadar asam nukleat dan asam amino pada klorofil dapat memenuhi kebutuhan otak akan protein, terutama neuropeptida (bagian otak yang mengolah pikiran dan emosi positif).
3. Pemberi energi
Klorofil mampu mensintesis oksigen dan karbohidrat, sehingga dapat dijadikan sumber energi.
4. Pembentuk sel darah merah
Klorofil adalah pembuat sel darah merah tercepat. Klorofil memiliki kemiripan struktur dengan hemoglobin dalam darah manusia, hanya atom sentral Fe2+ pada hemoglobin diganti dengan Mg2+ pada klorofil. Kemiripan struktur dan fungsi antara klorofil dan hemoglobin menjadikan klorofil dapat digunakan sebagai zat antianemia.
5. Membantu imunitas
Klorofil merangsang produksi sel darah putih yang bertugas melawan serangan mikroorganisme penyebab penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan pasokan antitumor, antikuman, dan sebagainya, untuk menghambat pertumbuhan bakteri, infeksi jamur, dan luka di saluran pencernaan. Antibakteri juga dapat mengatasi bau mulut, bau badan, serta mencegah. kerusakan gigi dan gusi.
PENGHIJAUAN adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.
Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan pertanian maupun ruang terbuka hijau. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan di perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa. Mengingat pentingnya peranan vegetasi ini terutama di perkotaan untuk menangani krisis lingkungan maka diperlukan perencanaan dan penanaman vegetasi untuk penghijauan secara konseptual.
Dari berbagai pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis tanaman dengan alasan mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh.
Penghijauan perkotaan
Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Ada pula yang mengatakan bahwa penghijauan kota adalah suatu usaha untuk menghijaukan kota dengan melaksanakan pengelolaan taman-taman kota, taman-taman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Dalam hal ini penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di perkotaan.
Pada proses fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H12O6 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.
Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi ini mempersenyawakan sekira 150.000 juta ton CO2 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik. Setiap jam 1 ha daun-daun hijau menyerap 8 kg CO2 yang ekuivalen dengan CO2 yang diembuskan oleh napas manusia sekira 200 orang dalam waktu yang sama. Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC), yang dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya. Setiap 93 m2 pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel, dan setiap 1 ha pepohonan mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan 20 kendaraan.(Zoer’aini Djamal Irwan,1996).
Begitu pentingnya peranan tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis lingkungan terutama di perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota.
Penghijauan berperan dan berfungsi:
- Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan;
- Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar;
- Pencipta lingkungan hidup (ekologis);
- Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya;
- Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu);
- Keindahan (estetika);
- Kesehatan (hygiene);
- Rekreasi dan pendidikan (edukatif);
- Sosial politik ekonomi.
Seperti yang dikemukan oleh Eckbo (1956) bahwa pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan agar tumbuh dengan baik hendaknya dipertimbangkan syarat-syarat hortikultura (ekologikal) dan syarat- syarat fisik. Syarat hortikultural yaitu respons dan toleransi terhadap temperatur, kebutuhan air, kebutuhan dan toleransi terhadap cahaya matahari, kebutuhan tanah, hama dan penyakit, serta syarat-syarat fisik lainnya yaitu tujuan penghijauan, persyaratan budi daya, bentuk tajuk, warna, aroma.
Unsur Hutan Kota
Fungsi dan manfaat hutan antara lain untuk memberikan hasil, pencagaran flora dan fauna, pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim. Jika hutan tersebut berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara lain menciptakan iklim mikro, engineering, arsitektural, estetika, modifikasi suhu, peresapan air hujan, perlindungan angin dan udara, pengendalian polusi udara, pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan sinar matahari, pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan, mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi.
Menelaah fungsi penghijauan perkotaan dan fungsi hutan dapat dikatakan bahwa penghijauan perkotaan merupakan unsur dari hutan kota. Sedangkan hutan kota adalah bagian dari ruang terbuka hijau kota. Hutan kota (urban forestry) menurut Grey dan Denehe (1978), meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota besar. Fukuara dkk. (1988) mengemukakan tentang hutan kota, yaitu ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk kota dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya.
Sedangkan menurut Grey dan Denehe (1978), hutan kota (urban forestry) meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota besar. Mengingat pekarangan mengandung sifat perhutanan yang beraspirasi untuk kepentingan rakyat, maka pengembangan perhutanan yang bersifat pekarangan ini tampaknya lebih demokrasi yaitu sistem agroforestry yang dikelola rakyat. Pekarangan dapat menghasilkan kayu, bambu, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan obat-obatan.
Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, dan mengingat fungsi hutan kota dan fungsi penghijauan perkotaan sangat bergantung kepada vegetasi yang digunakan maka tidak perlu lagi dipersoalkan luas lahan sebagai syarat hutan kota. Yang penting adalah jumlah dan keanekaragaman vegetasi yang ditaman di perkotaan sebanyak mungkin. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus.
Teknik Penanaman
Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu dalam teknik penanaman pohon adala, (1) Pemilihan bibit tanaman. Bibit generatif adalah berasal dari biji, merupakan bibit yang lebih tepat karena mempunyai akar tunggang dan dapat hidup lebih lama. Bibit vegetatif, adalah bibit yang berasal dari bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti batang, daun dan akar. Bibit vegetatif umumnya kurang kokoh dan perakarannya dangkal sehingga cepat merusak trotoar, jalan atau saluran drainase.
Bibit yang baik sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama 6 bulan dengan batang tinggi minimal + 1.50 m dan diameter 0.05 m, untuk mengujinya cukup dengan mencabut bibit tersebut. Apabila bibit mudah lepas dari wadahnya berarti baru dipindahkan dan belum cukup baik ditanam di lapangan, sebaliknya jika sulit dilepaskan berarti perakarannya sudah terbentuk dengan baik dan dapat ditanam di lapangan;
(2) Penanaman. Lubang tanam perlu dipersiapkan sedikitnya satu minggu sebelum penanaman dilakukan. Ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman. Ukuran standar lubang tanam adalah 0.75 m (tinggi) x 0.90 m (lebar) x 0.90 m (panjang); (3) Perawatan pascatanam. Mempertahankan posisi tumbuh agar tetap tegak dan stabil. Menyiram tanaman 2-3 hari sekali terutama di musim kemarau sambil membuang ranting-ranting yang kerimg. Memupuk tanaman 3 bulan sekali dengan pupuk NPK 25 gram per lubang
—
Manfaat hutan yang lain adalah:
1. Sebagai suplyer Oksigen yang merupakan bahan baku utama untuk pernafasan manusia
2. Sebagai pencegah banjir
3. Sebagai penyejuk alam
4. Sebagai paru-paru dunia
...masih banyak lagi manfaat hutan bagi manusia yang lain.
Ketika kita bertanya kepada pelaku illegal loging, apakah mereka sadar bahaya pencurian kayu? Atau cobalah wawancara dengan para perusak Hutan Mangrove, apakah mereka tahu apa fungsi Hutan Mangrove dalam mencegah bahaya abrasi dan tsunami ? Cobalah kita simak data laju pengurangan hutan di Indonesia yang mencapai 3,8 juta ha/tahun atau setara 6 kali lapangan sepakbola/menit dengan total kerusakan hutan 59,62 juta hektar dari 120,34 juta hektar luas hutan Indonesia. Salah satunya diantaranya adalah Hutan Mangrove yang hanya tinggal 25 % saja dari luas 3,6 juta Ha. Semua orang tahu konservasi, semua orang mengerti manfaat Hutan Mangrove, semua orang sadar akibat alam rusak, tapi dia akan tetap merusak karena dia hanya memiliki pengetahuan tidak memiliki jiwa conservationist. Tanpa gelar sarjana pun, manusia akan ikhlas untuk melestarikan bumi ini beserta isinya. Cobalah kita lihat bagaimana suku Anak Dalam di Jambi atau Suku Badui di Banten yang memiliki kearifan dan keikhlasan dalam melestarikan dan menjaga keseimbangan alam ini, karena jiwa mereka sudah menyatu dengan alam, setiap hari mereka bersentuhan dan bergaul dengan hutan dan alam sekitar. Mungkin demikian pula halnya dengan kita yang memiliki pengalaman bergaul bersama alam, ketika alam memberikan kasih sayangnya pada kita, atau ketika alam harus marah karena dirinya telah dirusak.
Harus diakui bahwa keanekaragaman hayati sedang terancam kelestariannya, sehingga diperlukan upaya-upaya yang sangat mendasar menyentuh jiwa setiap masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan bagi keberlanjutan kehidupan, salah satunya melalui pendidikan konservasi.
Pendidikan konservasi haruslah dimulai sejak dini dan dapat dilaksanakan di lingkungan rumah secara non formal. Sejak kecil anak dididik untuk menanam, menyirami dan memeliharanya. Perkenalkan mereka dengan alam sebagai lingkungan yang ramah. Secara formal, pendidikan konservasi harus dapat menyentuh semua level pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMU dan Perfasilitatoran Tinggi. Hal ini untuk membentuk dan memelihara jiwa conservationist dalam diri setiap anak agar benar-benar menjadi generasi yang cinta lingkungan. Dan menjadi kewajiban bagi kita semua untuk melaksanakan hal tersebut karena setiap diri kita adalah fasilitator bagi orang lain. Jiwa Konservationist dan pengalaman kita bergaul dengan alam kiranya dapat dibagikan dan diwariskan kepada adik-adik kita. Sehingga akan muncul generasi-generasi conservationist yang akan menjadi pahlawan penyelamat lingkungan.
Harus diakui bahwa keanekaragaman hayati sedang terancam kelestariannya, sehingga diperlukan upaya-upaya yang sangat mendasar menyentuh jiwa setiap masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan bagi keberlanjutan kehidupan, salah satunya melalui pendidikan konservasi.
Pendidikan konservasi haruslah dimulai sejak dini dan dapat dilaksanakan di lingkungan rumah secara non formal. Sejak kecil anak dididik untuk menanam, menyirami dan memeliharanya. Perkenalkan mereka dengan alam sebagai lingkungan yang ramah. Secara formal, pendidikan konservasi harus dapat menyentuh semua level pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMU dan Perfasilitatoran Tinggi. Hal ini untuk membentuk dan memelihara jiwa conservationist dalam diri setiap anak agar benar-benar menjadi generasi yang cinta lingkungan. Dan menjadi kewajiban bagi kita semua untuk melaksanakan hal tersebut karena setiap diri kita adalah fasilitator bagi orang lain. Jiwa Konservationist dan pengalaman kita bergaul dengan alam kiranya dapat dibagikan dan diwariskan kepada adik-adik kita. Sehingga akan muncul generasi-generasi conservationist yang akan menjadi pahlawan penyelamat lingkungan.
Apa Prinsip Dasar Pelestarian Alam ?……………………………………………………….
Dimensi utamanya adalah manusia. Manusia merupakan unsur utama dari alam semesta ini yang harus sangat bertanggungjawab atas segala degradasi alam yang sekarang terjadi, karena manusia adalah sebagai pengguna, perusak, dan akhirnya harus menjadi pelestari alam ini.
Pelestarian lingkungan dan prinsip kemampuan harus saling mendukung. Upaya pelestarian yang dilakukan harus spesifik lokal dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang dimiliki (SDA & SDM) dengan semboyan “berpikir global, bertindak lokal”.
Pencegahan lebih baik dari pada perbaikan. Biaya finansial dan sosial yang dikeluarkan untuk merehabilitasi alam yang telah rusak lebih besar dibanding dengan melakukan pemeliharaan/pencegahan.
Keterpaduan. Pelestarian alam harus dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat untuk seluruh masyarakat.
Penegakan supremasi hukum. Pelaku perusak alam harus dihukum untuk mengembalikan alam yang lestari.
Dimensi utamanya adalah manusia. Manusia merupakan unsur utama dari alam semesta ini yang harus sangat bertanggungjawab atas segala degradasi alam yang sekarang terjadi, karena manusia adalah sebagai pengguna, perusak, dan akhirnya harus menjadi pelestari alam ini.
Pelestarian lingkungan dan prinsip kemampuan harus saling mendukung. Upaya pelestarian yang dilakukan harus spesifik lokal dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang dimiliki (SDA & SDM) dengan semboyan “berpikir global, bertindak lokal”.
Pencegahan lebih baik dari pada perbaikan. Biaya finansial dan sosial yang dikeluarkan untuk merehabilitasi alam yang telah rusak lebih besar dibanding dengan melakukan pemeliharaan/pencegahan.
Keterpaduan. Pelestarian alam harus dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat untuk seluruh masyarakat.
Penegakan supremasi hukum. Pelaku perusak alam harus dihukum untuk mengembalikan alam yang lestari.
Apa Prinsip Dasar Pendidikan Konservasi ?…………………………………………………..
Pendidikan Konservasi bekerja secara menyeluruh. Apa yang secara keseluruhan diketahui/diterima secara terpadu akan lebih tersimpan dalam ingatan.
Pendidikan Konservasi diterapkan sesuai situasi. Penyusunan perencanaan materi Pendidikan Konservasi harus memperhatikan 3 aspek yaitu :
Pendidikan Konservasi bekerja secara menyeluruh. Apa yang secara keseluruhan diketahui/diterima secara terpadu akan lebih tersimpan dalam ingatan.
Pendidikan Konservasi diterapkan sesuai situasi. Penyusunan perencanaan materi Pendidikan Konservasi harus memperhatikan 3 aspek yaitu :
- Situasi belajar harus menyentuh perasaan anak karena akan lebih membangkitkan motivasinya,
- Situasi belajar harus dapat memahami kenyataan yang dialami karena rasa ingin tahu anak yang alami merangsang untuk mengungkapkan,
- Situasi belajar harus bisa membentuk pengalaman yang positif bagi anak karena dapat merangsang kemandirian pada anak untuk melakukan hal yang sama dalam situasi dan tempat yang berbeda.
Apa Tujuan Pendidikan Konservasi ?…………………………………………………………
Pendidikan Konservasi bertujuan untuk membentuk jiwa konservasionis yang memiliki sikap sadar terhadap lingkungannya. Sadar lingkungan diartikan sebagai bagian dari kesadaran diri yang bertumpu pada terbentuknya hubungan positif antara individu dengan lingkungan alam, sosial dan lingkungan yang telah terbentuk dengan memperhatikan keteraturan ekologi.
Pendidikan Konservasi bertujuan untuk membentuk jiwa konservasionis yang memiliki sikap sadar terhadap lingkungannya. Sadar lingkungan diartikan sebagai bagian dari kesadaran diri yang bertumpu pada terbentuknya hubungan positif antara individu dengan lingkungan alam, sosial dan lingkungan yang telah terbentuk dengan memperhatikan keteraturan ekologi.
Bagaimana Mencapai Tujuan Pendidikan Konservasi ?…………………………………………
Sasaran Pendidikan Konservasi adalah membentuk jiwa konservasionis yang memiliki sikap sadar terhadap lingkungan. Oleh karena itu Pendidikan Konservasi harus memperhatikan aspek – aspek :
Aspek pertama : pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan Konservasi memberikan pengetahuan untuk menggali dan memberikan : Aspek utama Pendidikan Konservasi adalah mengubah pola pikir dan sikap individu terhadap lingkungan baik lingkungan fisik yaitu alam dan mahkluk hidup lainya, maupun lingkungan sosial yaitu sikap terhadap orang – orang yang ada di sekitarnya. Anak harus mengenal alam ini sebagai lingkungan yang ramah.
Aspek kedua : menyentuh keyakinan. Keyakinan merupakan bentuk sikap sadar sasaran terhadap lingkungan. Hal ini dapat di tempuh dengan membangkitkan motivasi sasaran untuk memperbaiki kualitas kehidupan dan memelihara keberlanjutanya.
Aspek ketiga : timbulnya tindakan pelestarian lingkungan. Dengan munculnya tindakan dalam melestarikan lingkungan yang dilakukan secara sadar ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen terhadap lestarinya alam ini.
Sasaran Pendidikan Konservasi adalah membentuk jiwa konservasionis yang memiliki sikap sadar terhadap lingkungan. Oleh karena itu Pendidikan Konservasi harus memperhatikan aspek – aspek :
Aspek pertama : pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan Konservasi memberikan pengetahuan untuk menggali dan memberikan : Aspek utama Pendidikan Konservasi adalah mengubah pola pikir dan sikap individu terhadap lingkungan baik lingkungan fisik yaitu alam dan mahkluk hidup lainya, maupun lingkungan sosial yaitu sikap terhadap orang – orang yang ada di sekitarnya. Anak harus mengenal alam ini sebagai lingkungan yang ramah.
Aspek kedua : menyentuh keyakinan. Keyakinan merupakan bentuk sikap sadar sasaran terhadap lingkungan. Hal ini dapat di tempuh dengan membangkitkan motivasi sasaran untuk memperbaiki kualitas kehidupan dan memelihara keberlanjutanya.
Aspek ketiga : timbulnya tindakan pelestarian lingkungan. Dengan munculnya tindakan dalam melestarikan lingkungan yang dilakukan secara sadar ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen terhadap lestarinya alam ini.
Sebagai wujud kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap lingkungan yang hijau, pada pembukaan The 2nd UMB Festival 2009, 16 November 2009 lalu, UMB memberikan 250 Pohon Penghijauan kepada perwakilan sekolah-sekolah yang ikut serta dalam Kompetisi dan Workshop. Sebelumnya Universitas Mercu Buana juga mengadakan Pencanangan Kampus Bebas Rokok pada 27 Mei 2009 lalu. Kampanye ini juga dimaksudkan untuk menyadarkan seluruh civitas akademika agar tidak merokok diseluruh area kampus dan selalu menjaga lingkungan kampus agar bersih dan hijau. Kampanye Kampus Hijau dan Sekolah Hijau diinisiasi sejak The 1st UMB Festival tahun 2008 lalu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja agar lebih mampu menjaga lingkungan hijau, memelihara kebersihan, memelihara ketertiban bersama agar kenyamanan hidup dan udara sehat tercapai. Disamping itu sebagai salah satu bentuk komitmen UMB dalam mendukung Program Jakarta Green Office.
Kampanye Kampus Hijau dan Sekolah Hijau ini juga mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta dan Dinas Kelautan dan Pertanian Pemda Propinsi DKI Jakarta.
Kampanye Kampus Hijau dan Sekolah Hijau ini juga mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta dan Dinas Kelautan dan Pertanian Pemda Propinsi DKI Jakarta.
"Ayo Menanam Pohon, Jaga paru parumu agar tetap sehat!"
Salah satu dampak tidak adanya penghijauan antara lain terkait pemanasan global.
Pemanasan global telah menjadi isu international, tak ada negara pun yang melakukan pembenahan besar-besaran. Hanya segelintir orang yang melakukan penghijauan. Ini disebabkan negara adidaya Amerika Serikat menolak memberikan tunjangan dalam mengurangi efek rumah kaca dalam konferensi pemanasan global. Memang dalam menagani masalah seperti ini butuh biaya yang cukup besar, supaya bisa menciptakan teknologi yang tamah lingkungan. Jika tidak ada yang bisa memulai atau mau menanggulangi masalah ini bisa-bisa air laut bisa naik sampai 40 Meter dan bisa menenggelamkan kita manusia, pulau-pulau dan negara-negara yang ada di bumi ini.
Seperti yang diketahui, yang akan tenggelam itu seperti negara Tuvalu , yang berada di Pacific. Dan mungkin akan banyak negara-negara yang akan ikut tenggelam.
Sebenarnya tidak usah selalu beralasan bahwa tidak ada uang yang cukup untuk membiayai masalah ini. Kita seharusnya sadar diri, banyak cara yang bisa dilakukan supaya pemansan global tidak berlangsung dan akan berkurang, dan cara-caranya tidaklah terlalu sulit, Tetapi hanya butuh kesadaran dari masing-masing diri kita. Cara-cara untuk mencegah pemanasan global salah satunya adalah mengurangi pemakaian kendaraan bermotor. Mungkin hal ini terlihat sulit, apalagi kebiasaan kita dalam memakai kendaraan bermotor sudah mendarah daging dalam kehidupan kita. Pertama, kita harus membiasakan diri berjalan kaki apabila jarak tujuan kita tidak terlalu jauh. Kendala terbesar dalam diri kita adalah rasa malas dan rasa manja, takut kena panas lah, takut dihadang orang lah, dan lain sebagainya. Mulai sekarang, kita harus singkirkan jauh-jauh pandangan seperti itu. apabila semua orang di dunia atau semua orang Indonesia saja yang melakukan itu. Dampaknya sangat besar sekali. Polusi akan berkurang secara signifikan.dan ada cara lain selain itu seperti memberantas illegal logging sampai eke akar-akarnya. Mungkin bagi kita yang ridak begitu mengetahuinya sulit memberantas illegal logging. Tapi kita tak perlu bertindak sejauh itu. cukup membantu mengurangi kemungkinan orang untuk melakukan illegal logging, yaitu dengan cara melaporkan para pelaku illegal logging kepada polisi hutan. Kita tidak boleh diam saja ketika melihat ada pembalakan liar di daerah kita. Maka kita bisa turut berpartisipasi dalam mencegah pemanasan global.
Cara selanjutnya adalah dengan cara mengurangi sampah plastik. sampah plastik membutuhkan waktu lama untuk didaur ulang oleh tanah, maka sampah plastik biasanya harus dibakar agar tidak menumpuk. Sampah plastik yang dibakar ini akan menimbulkan CO2, sehingga menjadi salah satu penyebab global warming. Dan kita bisa menanggulangi nya dengan cara, mengurangi pemakaian plastik atau menggantinya dengan bahan yang lain yang mudah di uraikan. Cara terakhir ini adalah cara yang paling efektif dan sangat membantu, Yaitu dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya. Cara ini adalah cara termudah yang bisa kita lakukan apabila kita tidak bisa melakukan hal-hal yang tertulis di atas. masing-masing dari kita harus menanam pohon di pekarangan rumah kita. Hal ini memiliki banyak manfaat, seprti, rumah kita terasa semakin sejuk. Kita harus bisa ikut berpartisipasi dalam mencegah pemanasan global.
Pemansan global terjadi karena ada sebabnya juga, berikut sebab-sebab yang menimbulkan pemanasan global
- Efek rumah kaca
- Efek umpan balik
- Variasi matahari
- Peternakan konsumsi daging
Begitu juga ada dampak-dampaknya :
- Iklim mulai tidak stabil
- Peningkatan permukaan laut
- Suhu global cenderung meningkat
- Gangguan ekologis
- Dampak social dan politik
0 komentar:
Posting Komentar