Kelompok 10 Teknik Industri UMB

Thank You..... My Teacher!


PENDAHULUAN

Dalam biologi, tumbuhan merujuk pada organisme yang termasuk ke dalam Regnum Plantae. Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Tercatat sekitar 350.000 spesies organisme termasuk di dalamnya, tidak termasuk alga hijau. Dari jumlah itu, 258.650 jenis merupakan tumbuhan berbunga dan 18.000 jenis tumbuhan lumut. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae ("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.

Pembatasan
Klasifikasi tumbuhan masa lalu memasukkan pula semua alga dan fungi (termasuk jamur lendir) sebagai anggotanya. Kritik-kritik yang muncul membuat fungi dipisahkan dari tumbuhan. Meskipun stasioner, fungi bersifat saprotrof, mendapatkan energi dari sisa-sisa bahan organik. Selain itu, dinding sel fungi tidak tersusun dari bahan yang sama dengan tumbuhan dan malahan mirip hewan.
Sebagian besar alga kemudian juga mulai dipisahkan dari keanggotaan tumbuhan karena tidak memiliki diferensiasi jaringan dan tidak mengembangkan klorofil sebagai pigmen penangkap energi.
Penggunaan teknik-teknik biologi molekuler terhadap filogeni tumbuhan ternyata memberikan banyak dukungan atas pemisahan ini. Tumbuhan dalam arti yang sekarang dipakai (arti sempit) dianggap sebagai keturunan dari suatu alga hijau.

Ciri-ciri Khas
Ciri yang segera mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Dengan demikian, tumbuhan secara umum bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan parasit, merupakan akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan yang unik. Karena sifatnya yang autotrof, tumbuhan selalu menempati posisi pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya. Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya. Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan pengganggu. Reproduksi juga terpengaruh oleh sifat ini
Pada tingkat selular, dinding sel yang tersusun dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin menjadi ciri khasnya, meskipun pada tumbuhan tingkat sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya sel tumbuhan yang memiliki plastida; juga vakuola yang besar dan seringkali mendominasi volume sel.

FUNGSI TANAMAN

Apakah benar dengan menanam pohon iklim dapat diselamatkan??? begitu pertanyaan sederhana yang pernah diutarakan abang becak langganan anakku beberapa bulan lalu waktu diadakan konfrensi tentang global warming di Bali. Barangkali abang becak mendengar berita di TV tentang acara itu. Emang sich abang becak langganan anakku ini orangnya lumayan up to date soal berita yang lagi marak di TV.


Dengan bahasa sederhana saya menjelaskan ke abang becak itu bahwa kenapa pohon berhubungan dengan iklim. Yang paling umum/biasa kita rasakan adalah saat matahari bersinar terik yang tentunya akan menimbulkan suhu yang cukup panas. Nah orang-orang yang berada di luar bangunan tentunya akan merasa terganggu dengan keadaan ini. Untuk mendapatkan suasana nyaman maka tentunya yang di cari adalah pohon yang rindang untuk digunakan sebagai tempat berteduh. inilah contoh sederhana bahwa dengan pohon iklim dapat diselamatkan, khususnya untuk perbaikan iklim mikro.


Selain untuk perbaikan iklim mikro diatas, dengan keberadaan tanaman hijau fungsi lain yang dapat diperoleh adalah perbaikan kualitas udara. beberapa tanaman memiliki kemampuan untuk membersihkan udara sekitarnya, baik melalui mekanisme fisiologis ataupun aktifitas morfologis tanaman tersebut. Secara sederhana diketahui bahwa tanaman mampu melakukan aktifitas fotosintestis yang memanfaatkan gas CO2.

CO2 + H2O -----> C6H12O6 + O2 + Energi


Semakin banyak CO2 yang tertangkap maka CO akan semakin sedikit jumlahnya di atmosfer (2CO + O2 ----> CO2+ O2). sebagaimana diketahui bahwa CO merupakan kelompok GRK (Gas Rumah Kaca)


Selain dua fungsi di atas masih ada beberapa fungsi pohon :

  1. Penyerapan air , untuk mencegah banjir
  2. Penyimpanan air, untuk cadangan air sehingga tidak kekeringan di musim kemarau
  3. Pengikat tanah sehingga Erosi tidak terjadi
  4. Secara estetika, tanaman/pohon dapat memperindah bentang alam
  5. Sumber pangan
  6. Penangkap energi yang dipancarkan sinar matahari yang nantinya akan berubah menjadi energi dalam berbagai bentuk. Pohon dapat berubah menjadi fosil yang merupakan bahan baku bahan bakar.
  7. Sumber berbagai plasmanutfah
Dari beberapa fungsi pohon di atas harusnya dapat diketahui dan diimplementasikan untuk selalu memelihara, mempertahankan pohon-pohon yang sudah ada dan terus digalakkan kegiatan menanam pohon jangan asal slogan saja.

Tapi kenyataannya sekarang, penebangan pohon, pembalakan hutan terus merajalela. Ilegal logging terjadi hampir di seluruh belahan nusantara ini. Dan yang sangat dilematis bahwa yang melakukan praktek pembalakan liar adalah para pengusaha kelas kakap yang pasti mengetahui fungsi pohon seperti yang dijelaskan diatas.

FUNGSI KLOROFIL


Klorofil berperan dalam proses fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan. Fotosintesis adalah proses menyerap dan menggunakan energi sinar matahari, untuk mengubah karbondioksida dan air jadi karbohidrat dan oksigen.

Klorofil memiliki manfaat sangat banyak, khususnya bagi tubuh manusia, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tepat.



1. Pembersih

Klorofil bermanfaat sebagai desinfektan dan antibiotik selama perang dunia, sebelum morfin ditemukan. Sampai kini klorofil digunakan untuk program pembersih kotoran. Klorofil mendorong proses detoksifikasi, membersihkan jaringan tubuh beserta bakteri dan parasit yang ada dalam jaringan sakit. Klorofil mengeluarkan racun kimia sintetis, seperti boraks dan formalin. Kerjanya seperti memandikan bagian dalam tubuh kita.



Molekul klorofil punya ekor hidrofobik yang masuk ke dalam hidrokarbon dinding sel tubuh dan menariknya keluar, seperti sabun melepaskan minyak dari tangan. Termasuk golongan hidrokarbon adalah pestisida, narkotika, flavor makanan, dan lain-lain.



Hati membongkar senyawa kimia sintetis tersebut, mengeluarkannya dari aliran darah. Klorofil membantu kerja hati, sehingga tidak bekerja terlalu berat.


2. Penguat otak alami

Kadar asam nukleat dan asam amino pada klorofil dapat memenuhi kebutuhan otak akan protein, terutama neuropeptida (bagian otak yang mengolah pikiran dan emosi positif).


3. Pemberi energi

Klorofil mampu mensintesis oksigen dan karbohidrat, sehingga dapat dijadikan sumber energi.


4. Pembentuk sel darah merah

Klorofil adalah pembuat sel darah merah tercepat. Klorofil memiliki kemiripan struktur dengan hemoglobin dalam darah manusia, hanya atom sentral Fe2+ pada hemoglobin diganti dengan Mg2+ pada klorofil. Kemiripan struktur dan fungsi antara klorofil dan hemoglobin menjadikan klorofil dapat digunakan sebagai zat antianemia.


5. Membantu imunitas

Klorofil merangsang produksi sel darah putih yang bertugas melawan serangan mikroorganisme penyebab penyakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan pasokan antitumor, antikuman, dan sebagainya, untuk menghambat pertumbuhan bakteri, infeksi jamur, dan luka di saluran pencernaan. Antibakteri juga dapat mengatasi bau mulut, bau badan, serta mencegah. kerusakan gigi dan gusi. 


MANFAAT HUTAN

PENGHIJAUAN adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara konseptual dalam menangani krisis lingkungan. Begitu pentingnya sehingga penghijauan sudah merupakan program nasional yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.

Banyak fakta yang menunjukkan bahwa tidak jarang pembangunan dibangun di lahan pertanian maupun ruang terbuka hijau. Padahal tumbuhan dalam ekosistem berperan sebagai produsen pertama yang mengubah energi surya menjadi energi potensial untuk makhluk lainnya dan mengubah CO2 menjadi O2 dalam proses fotosintesis. Sehingga dengan meningkatkan penghijauan di perkotaan berarti dapat mengurangi CO2 atau polutan lainnya yang berperan terjadinya efek rumah kaca atau gangguan iklim. Di samping vegetasi berperan dalam kehidupan dan kesehatan lingkungan secara fisik, juga berperan estetika serta kesehatan jiwa. Mengingat pentingnya peranan vegetasi ini terutama di perkotaan untuk menangani krisis lingkungan maka diperlukan perencanaan dan penanaman vegetasi untuk penghijauan secara konseptual.

Dari berbagai pengamatan dan penelitian ada kecenderungan bahwa pelaksanaan penghijauan belum konseptual, malah terkesan asal jadi. Memilih jenis tanaman dengan alasan mudah diperoleh, murah harganya dan cepat tumbuh.


Penghijauan perkotaan

Penghijauan dalam arti luas adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara dan meningkatkan kondisi lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi secara optimal, baik sebagai pengatur tata air atau pelindung lingkungan. Ada pula yang mengatakan bahwa penghijauan kota adalah suatu usaha untuk menghijaukan kota dengan melaksanakan pengelolaan taman-taman kota, taman-taman lingkungan, jalur hijau dan sebagainya. Dalam hal ini penghijauan perkotaan merupakan kegiatan pengisian ruang terbuka di perkotaan.

Pada proses fotosintesa tumbuhan hijau mengambil CO2 dan mengeluarkan C6H12O6 serta peranan O2 yang sangat dibutuhkan makhluk hidup. Oleh karena itu, peranan tumbuhan hijau sangat diperlukan untuk menjaring CO2 dan melepas O2 kembali ke udara. Di samping itu berbagai proses metabolisme tumbuhan hijau dapat memberikan berbagai fungsi untuk kebutuhan makhluk hidup yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan.

Setiap tahun tumbuh-tumbuhan di bumi ini mempersenyawakan sekira 150.000 juta ton CO2 dan 25.000 juta ton hidrogen dengan membebaskan 400.000 juta ton oksigen ke atmosfer, serta menghasilkan 450.000 juta ton zat-zat organik. Setiap jam 1 ha daun-daun hijau menyerap 8 kg CO2 yang ekuivalen dengan CO2 yang diembuskan oleh napas manusia sekira 200 orang dalam waktu yang sama. Setiap pohon yang ditanam mempunyai kapasitas mendinginkan udara sama dengan rata-rata 5 pendingin udara (AC), yang dioperasikan 20 jam terus menerus setiap harinya. Setiap 93 m2 pepohonan mampu menyerap kebisingan suara sebesar 8 desibel, dan setiap 1 ha pepohonan mampu menetralkan CO2 yang dikeluarkan 20 kendaraan.(Zoer’aini Djamal Irwan,1996).

Begitu pentingnya peranan tumbuhan di bumi ini dalam menangani krisis lingkungan terutama di perkotaan, sangat tepat jika keberadaan tumbuhan mendapat perhatian serius dalam pelaksanaan penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota.

Penghijauan berperan dan berfungsi:
  1. Sebagai paru-paru kota. Tanaman sebagai elemen hijau, pada pertumbuhannya menghasilkan zat asam (O2) yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk pernapasan;  
  2. Sebagai pengatur lingkungan (mikro), vegetasi akan menimbulkan hawa lingkungan setempat menjadi sejuk, nyaman dan segar; 
  3. Pencipta lingkungan hidup (ekologis); 
  4. Penyeimbangan alam (adaphis) merupakan pembentukan tempat-tempat hidup alam bagi satwa yang hidup di sekitarnya; 
  5. Perlindungan (protektif), terhadap kondisi fisik alami sekitarnya (angin kencang, terik matahari, gas atau debu-debu); 
  6. Keindahan (estetika); 
  7. Kesehatan (hygiene); 
  8. Rekreasi dan pendidikan (edukatif); 
  9. Sosial politik ekonomi.

Seperti yang dikemukan oleh Eckbo (1956) bahwa pemilihan jenis tanaman untuk penghijauan agar tumbuh dengan baik hendaknya dipertimbangkan syarat-syarat hortikultura (ekologikal) dan syarat- syarat fisik. Syarat hortikultural yaitu respons dan toleransi terhadap temperatur, kebutuhan air, kebutuhan dan toleransi terhadap cahaya matahari, kebutuhan tanah, hama dan penyakit, serta syarat-syarat fisik lainnya yaitu tujuan penghijauan, persyaratan budi daya, bentuk tajuk, warna, aroma.


Unsur Hutan Kota

Fungsi dan manfaat hutan antara lain untuk memberikan hasil, pencagaran flora dan fauna, pengendalian air tanah dan erosi, ameliorasi iklim. Jika hutan tersebut berada di dalam kota fungsi dan manfaat hutan antara lain menciptakan iklim mikro, engineering, arsitektural, estetika, modifikasi suhu, peresapan air hujan, perlindungan angin dan udara, pengendalian polusi udara, pengelolaan limbah dan memperkecil pantulan sinar matahari, pengendalian erosi tanah, mengurangi aliran permukaan, mengikat tanah. Konstruksi vegetasi dapat mengatur keseimbangan air dengan cara intersepsi, infiltrasi, evaporasi dan transpirasi.

Menelaah fungsi penghijauan perkotaan dan fungsi hutan dapat dikatakan bahwa penghijauan perkotaan merupakan unsur dari hutan kota. Sedangkan hutan kota adalah bagian dari ruang terbuka hijau kota. Hutan kota (urban forestry) menurut Grey dan Denehe (1978), meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota besar. Fukuara dkk. (1988) mengemukakan tentang hutan kota, yaitu ruang terbuka yang ditumbuhi vegetasi berkayu di wilayah perkotaan yang memberikan manfaat lingkungan sebesar-besarnya kepada penduduk kota dalam kegunaan proteksi, estetika serta rekreasi khusus lainnya.

Sedangkan menurut Grey dan Denehe (1978), hutan kota (urban forestry) meliputi semua vegetasi berkayu di dalam lingkungan pemukiman, mulai dari kampung yang kecil sampai kota besar. Mengingat pekarangan mengandung sifat perhutanan yang beraspirasi untuk kepentingan rakyat, maka pengembangan perhutanan yang bersifat pekarangan ini tampaknya lebih demokrasi yaitu sistem agroforestry yang dikelola rakyat. Pekarangan dapat menghasilkan kayu, bambu, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan obat-obatan.

Sebagai konsekuensi tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, dan mengingat fungsi hutan kota dan fungsi penghijauan perkotaan sangat bergantung kepada vegetasi yang digunakan maka tidak perlu lagi dipersoalkan luas lahan sebagai syarat hutan kota. Yang penting adalah jumlah dan keanekaragaman vegetasi yang ditaman di perkotaan sebanyak mungkin. Dengan demikian penghijauan perkotaan sebagai unsur hutan kota perlu ditingkatkan secara konseptual meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan dengan mempertimbangkan aspek estetika, pelestarian lingkungan dan fungsional. Pelaksanaan harus sesuai dengan perencanaan begitu pula pemeliharaan harus dilakukan secara terus-menerus.



Teknik Penanaman

Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan yaitu dalam teknik penanaman pohon adala, (1) Pemilihan bibit tanaman. Bibit generatif adalah berasal dari biji, merupakan bibit yang lebih tepat karena mempunyai akar tunggang dan dapat hidup lebih lama. Bibit vegetatif, adalah bibit yang berasal dari bagian-bagian vegetatif tanaman, seperti batang, daun dan akar. Bibit vegetatif umumnya kurang kokoh dan perakarannya dangkal sehingga cepat merusak trotoar, jalan atau saluran drainase.

Bibit yang baik sekurang-kurangnya telah tumbuh di wadahnya selama 6 bulan dengan batang tinggi minimal + 1.50 m dan diameter 0.05 m, untuk mengujinya cukup dengan mencabut bibit tersebut. Apabila bibit mudah lepas dari wadahnya berarti baru dipindahkan dan belum cukup baik ditanam di lapangan, sebaliknya jika sulit dilepaskan berarti perakarannya sudah terbentuk dengan baik dan dapat ditanam di lapangan;
(2) Penanaman. Lubang tanam perlu dipersiapkan sedikitnya satu minggu sebelum penanaman dilakukan. Ukuran lubang tanam sangat bergantung pada besarnya tanaman. Ukuran standar lubang tanam adalah 0.75 m (tinggi) x 0.90 m (lebar) x 0.90 m (panjang); (3) Perawatan pascatanam. Mempertahankan posisi tumbuh agar tetap tegak dan stabil. Menyiram tanaman 2-3 hari sekali terutama di musim kemarau sambil membuang ranting-ranting yang kerimg. Memupuk tanaman 3 bulan sekali dengan pupuk NPK 25 gram per lubang



Manfaat hutan yang lain adalah:
1. Sebagai suplyer Oksigen yang merupakan bahan baku utama untuk pernafasan manusia
2. Sebagai pencegah banjir
3. Sebagai penyejuk alam
4. Sebagai paru-paru dunia
...masih banyak lagi manfaat hutan bagi manusia yang lain.

PENDIDIKAN KONSERVASI

Ketika kita bertanya kepada pelaku illegal loging, apakah mereka sadar bahaya pencurian kayu? Atau cobalah wawancara dengan para perusak Hutan Mangrove, apakah mereka tahu apa fungsi Hutan Mangrove dalam mencegah bahaya abrasi dan tsunami ? Cobalah kita simak data laju pengurangan hutan di Indonesia yang mencapai 3,8 juta ha/tahun atau setara 6 kali lapangan sepakbola/menit dengan total kerusakan hutan 59,62 juta hektar dari 120,34 juta hektar luas hutan Indonesia. Salah satunya diantaranya adalah Hutan Mangrove yang hanya tinggal 25 % saja dari luas 3,6 juta Ha. Semua orang tahu konservasi, semua orang mengerti manfaat Hutan Mangrove, semua orang sadar akibat alam rusak, tapi dia akan tetap merusak karena dia hanya memiliki pengetahuan tidak memiliki jiwa conservationist. Tanpa gelar sarjana pun, manusia akan ikhlas untuk melestarikan bumi ini beserta isinya. Cobalah kita lihat bagaimana suku Anak Dalam di Jambi atau Suku Badui di Banten yang memiliki kearifan dan keikhlasan dalam melestarikan dan menjaga keseimbangan alam ini, karena jiwa mereka sudah menyatu dengan alam, setiap hari mereka bersentuhan dan bergaul dengan hutan dan alam sekitar. Mungkin demikian pula halnya dengan kita yang memiliki pengalaman bergaul bersama alam, ketika alam memberikan kasih sayangnya pada kita, atau ketika alam harus marah karena dirinya telah dirusak.

Harus diakui bahwa keanekaragaman hayati sedang terancam kelestariannya, sehingga diperlukan upaya-upaya yang sangat mendasar menyentuh jiwa setiap masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan bagi keberlanjutan kehidupan, salah satunya melalui pendidikan konservasi.
Pendidikan konservasi haruslah dimulai sejak dini dan dapat dilaksanakan di lingkungan rumah secara non formal. Sejak kecil anak dididik untuk menanam, menyirami dan memeliharanya. Perkenalkan mereka dengan alam sebagai lingkungan yang ramah. Secara formal, pendidikan konservasi harus dapat menyentuh semua level pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMU dan Perfasilitatoran Tinggi. Hal ini untuk membentuk dan memelihara jiwa conservationist dalam diri setiap anak agar benar-benar menjadi generasi yang cinta lingkungan. Dan menjadi kewajiban bagi kita semua untuk melaksanakan hal tersebut karena setiap diri kita adalah fasilitator bagi orang lain. Jiwa Konservationist dan pengalaman kita bergaul dengan alam kiranya dapat dibagikan dan diwariskan kepada adik-adik kita. Sehingga akan muncul generasi-generasi conservationist yang akan menjadi pahlawan penyelamat lingkungan.

Apa Prinsip Dasar Pelestarian Alam ?……………………………………………………….
Dimensi utamanya adalah manusia. Manusia merupakan unsur utama dari alam semesta ini yang harus sangat bertanggungjawab atas segala degradasi alam yang sekarang terjadi, karena manusia adalah sebagai pengguna, perusak, dan akhirnya harus menjadi pelestari alam ini.
Pelestarian lingkungan dan prinsip kemampuan harus saling mendukung. Upaya pelestarian yang dilakukan harus spesifik lokal dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang dimiliki (SDA & SDM) dengan semboyan “berpikir global, bertindak lokal”.
Pencegahan lebih baik dari pada perbaikan. Biaya finansial dan sosial yang dikeluarkan untuk merehabilitasi alam yang telah rusak lebih besar dibanding dengan melakukan pemeliharaan/pencegahan.
Keterpaduan. Pelestarian alam harus dilaksanakan oleh seluruh elemen masyarakat untuk seluruh masyarakat.
Penegakan supremasi hukum. Pelaku perusak alam harus dihukum untuk mengembalikan alam yang lestari.

Apa Prinsip Dasar Pendidikan Konservasi ?…………………………………………………..
Pendidikan Konservasi bekerja secara menyeluruh. Apa yang secara keseluruhan diketahui/diterima secara terpadu akan lebih tersimpan dalam ingatan.
Pendidikan Konservasi diterapkan sesuai situasi. Penyusunan perencanaan materi Pendidikan Konservasi harus memperhatikan 3 aspek yaitu :
  1. Situasi belajar harus menyentuh perasaan anak karena akan lebih membangkitkan motivasinya,
  2. Situasi belajar harus dapat memahami kenyataan yang dialami karena rasa ingin tahu anak yang alami merangsang untuk mengungkapkan,
  3. Situasi belajar harus bisa membentuk pengalaman yang positif bagi anak karena dapat merangsang kemandirian pada anak untuk melakukan hal yang sama dalam situasi dan tempat yang berbeda.
Pendidikan Konservasi menuntut tindakan. Kita hanya akan mendapatkan 20 % dari apa yang kita dengar, sedangkan disisi lain kita dapat menyimpan 90 % kesan yang diperoleh secara mandiri melalui “learning by doing”.

Apa Tujuan Pendidikan Konservasi ?…………………………………………………………
Pendidikan Konservasi bertujuan untuk membentuk jiwa konservasionis yang memiliki sikap sadar terhadap lingkungannya. Sadar lingkungan diartikan sebagai bagian dari kesadaran diri yang bertumpu pada terbentuknya hubungan positif antara individu dengan lingkungan alam, sosial dan lingkungan yang telah terbentuk dengan memperhatikan keteraturan ekologi.

Bagaimana Mencapai Tujuan Pendidikan Konservasi ?…………………………………………
Sasaran Pendidikan Konservasi adalah membentuk jiwa konservasionis yang memiliki sikap sadar terhadap lingkungan. Oleh karena itu Pendidikan Konservasi harus memperhatikan aspek – aspek :
Aspek pertama : pengetahuan dan keterampilan. Pendidikan Konservasi memberikan pengetahuan untuk menggali dan memberikan : Aspek utama Pendidikan Konservasi adalah mengubah pola pikir dan sikap individu terhadap lingkungan baik lingkungan fisik yaitu alam dan mahkluk hidup lainya, maupun lingkungan sosial yaitu sikap terhadap orang – orang yang ada di sekitarnya. Anak harus mengenal alam ini sebagai lingkungan yang ramah.
Aspek kedua : menyentuh keyakinan. Keyakinan merupakan bentuk sikap sadar sasaran terhadap lingkungan. Hal ini dapat di tempuh dengan membangkitkan motivasi sasaran untuk memperbaiki kualitas kehidupan dan memelihara keberlanjutanya.
Aspek ketiga : timbulnya tindakan pelestarian lingkungan. Dengan munculnya tindakan dalam melestarikan lingkungan yang dilakukan secara sadar ini merupakan bentuk kepedulian dan komitmen terhadap lestarinya alam ini.


PENGHIJAUAN DI UNIVERSITAS MERCUBUANA


Sebagai wujud kepedulian Universitas Mercu Buana terhadap lingkungan yang hijau, pada pembukaan The 2nd UMB Festival 2009, 16 November 2009 lalu, UMB memberikan 250 Pohon Penghijauan kepada perwakilan sekolah-sekolah yang ikut serta dalam Kompetisi dan Workshop. Sebelumnya Universitas Mercu Buana juga mengadakan Pencanangan Kampus Bebas Rokok pada 27 Mei 2009 lalu. Kampanye ini juga dimaksudkan untuk menyadarkan seluruh civitas akademika agar tidak merokok diseluruh area kampus dan selalu menjaga lingkungan kampus agar bersih dan hijau. Kampanye Kampus Hijau dan Sekolah Hijau diinisiasi sejak The 1st UMB Festival tahun 2008 lalu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja agar lebih mampu menjaga lingkungan hijau, memelihara kebersihan, memelihara ketertiban bersama agar kenyamanan hidup dan udara sehat tercapai. Disamping itu sebagai salah satu bentuk komitmen UMB dalam mendukung Program Jakarta Green Office.

Kampanye Kampus Hijau dan Sekolah Hijau ini juga mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta dan Dinas Kelautan dan Pertanian Pemda Propinsi DKI Jakarta.
"Ayo Menanam Pohon, Jaga paru parumu agar tetap sehat!"

DAMPAK TIDAK ADANYA PENGHIJAUAN


Salah satu dampak tidak adanya penghijauan antara lain terkait pemanasan global.

Pemanasan global telah menjadi isu international, tak ada negara pun yang melakukan pembenahan besar-besaran. Hanya segelintir orang yang melakukan penghijauan. Ini disebabkan negara adidaya Amerika Serikat menolak memberikan tunjangan dalam mengurangi efek rumah kaca dalam konferensi pemanasan global. Memang dalam menagani masalah seperti ini butuh biaya yang cukup besar, supaya bisa menciptakan teknologi yang tamah lingkungan. Jika tidak ada yang bisa memulai atau mau menanggulangi masalah ini bisa-bisa air laut bisa naik sampai 40 Meter dan bisa menenggelamkan kita manusia, pulau-pulau dan negara-negara yang ada di bumi ini.

Seperti yang diketahui, yang akan tenggelam itu seperti negara Tuvalu, yang berada di Pacific. Dan mungkin akan banyak negara-negara yang akan ikut tenggelam.

Sebenarnya tidak usah selalu beralasan bahwa tidak ada uang yang cukup untuk membiayai masalah ini. Kita seharusnya sadar diri, banyak cara yang bisa dilakukan supaya pemansan global tidak berlangsung dan akan berkurang, dan cara-caranya tidaklah terlalu sulit, Tetapi hanya butuh kesadaran dari masing-masing diri kita. Cara-cara untuk mencegah pemanasan global salah satunya adalah mengurangi pemakaian kendaraan bermotor. Mungkin hal ini terlihat sulit, apalagi kebiasaan kita dalam memakai kendaraan bermotor sudah mendarah daging dalam kehidupan kita. Pertama, kita harus membiasakan diri berjalan kaki apabila jarak tujuan kita tidak terlalu jauh. Kendala terbesar dalam diri kita adalah rasa malas dan rasa manja, takut kena panas lah, takut dihadang orang lah, dan lain sebagainya. Mulai sekarang, kita harus singkirkan jauh-jauh pandangan seperti itu.  apabila semua orang di dunia atau semua orang Indonesia saja yang melakukan itu. Dampaknya sangat besar sekali. Polusi akan berkurang secara signifikan.dan ada cara lain selain itu seperti memberantas illegal logging sampai eke akar-akarnya. Mungkin bagi kita yang ridak begitu mengetahuinya sulit memberantas illegal logging. Tapi kita tak perlu bertindak sejauh itu. cukup membantu mengurangi kemungkinan orang untuk melakukan illegal logging, yaitu dengan cara melaporkan para pelaku illegal logging kepada polisi hutan. Kita tidak boleh diam saja ketika melihat ada pembalakan liar di daerah kita. Maka kita bisa turut berpartisipasi dalam mencegah pemanasan global.

Cara selanjutnya adalah dengan cara mengurangi sampah plastik. sampah plastik membutuhkan waktu lama untuk didaur ulang oleh tanah, maka sampah plastik biasanya harus dibakar agar tidak menumpuk. Sampah plastik yang dibakar ini akan menimbulkan CO2, sehingga menjadi salah satu penyebab global warming. Dan kita bisa menanggulangi nya dengan cara, mengurangi pemakaian plastik atau menggantinya dengan bahan yang lain yang mudah di uraikan. Cara terakhir ini adalah cara yang paling efektif dan sangat membantu, Yaitu dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya. Cara ini adalah cara termudah yang bisa kita lakukan apabila kita tidak bisa melakukan hal-hal yang tertulis di atas. masing-masing dari kita harus menanam pohon di pekarangan rumah kita. Hal ini memiliki banyak manfaat, seprti, rumah kita terasa semakin sejuk. Kita harus bisa ikut berpartisipasi dalam mencegah pemanasan global.

Pemansan global terjadi karena ada sebabnya juga, berikut sebab-sebab yang menimbulkan pemanasan global
  1. Efek rumah kaca
  2. Efek umpan balik
  3. Variasi matahari
  4. Peternakan konsumsi daging
Begitu juga ada dampak-dampaknya :
  1. Iklim mulai tidak stabil
  2. Peningkatan permukaan laut
  3. Suhu global cenderung meningkat
  4. Gangguan ekologis
  5. Dampak social dan politik


DAFTAR PUSTAKA



Daya racun suatu bahan tergantung pada kualitas dan kuantitas bahan tersebut. Dengan jumlah sedikit sudah membahayakan manusia ini tidak lain karena kualitasnya cukup memadai untuk membunuh. Oleh sebab itu pengetahuan akan sifat fisika dan kimia bahan beracun dan berbahaya sangat penting bagi karyawan yang bekerja dalam pabrik.
Kegunaan bahan, akibatnya terhadap manusia dan lingkungan, tanaman dan hewan, walau sebagai pengetahuan umum sangat penting peranannya. Demikian juga sifat bahan terhadap pengaruh temperatur tinggi, terhadap air,
terhadap benturan dan sebagainya perlu dipahami oleh para karyawan di pabrik.
Nilai ambang batas pada mulanya ditujukan pada karyawan yang bekerja di perusahaan industri yaitu untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja selama mereka bekerja dalam pabrik. Sebagai karyawan yang bekerja untuk puluhan tahun harus terjamin kesehatannya akibat kondisi udara dan lingkungan kerjanya. Udara sekelilingnya haruslah memenuhi syarat kesehatan walaupun mengandung bahan tertentu. Agar udara memenuhi syarat kesehatan maka konsentrasi bahan dalam udara ditetapkan batasannya.
Artinya konsentrasi bahan tersebut tidak mengakibatkan penyakit atau kelainan selama delapan jam bekerja sehari atau 40 jam seminggu. Ini menunjukkan bahwa di tempat kerja tidak mungkin bebas polusi udara.
Nilai ambang batas adalah alternatif bahwa walau apapun yang terdapat
dalam lingkungan kerjanya, manusia merasa aman. Dalam perkataan lain, nilai ambangbatas juga diidentikkan dengan kadar maksimum yang diperkenankan. Kedua pengertian ini mempunyai tujuan sama.
Daya tahan manusia atau reaksi fisiologi manusia berbeda terhadap bahan
tertentu seperti misalnya reaksi suatu bangsa terhadap penyakit tertentu. Di samping itu efek cuaca dan dan musim turut mempengaruhi konsentrasi sehingga antara satu periode perlu mendapat perubahan. Untuk keadaan lain nilai ambang batas ini diambil secara rata-rata.
Pada umumnya satuan yang dipakai untuk nilai ambang batas adalah mg/m3 yaitu bagian dalam sejuta yang disingkat dengan bds atau ppm (part per million). Satuan mg/m3 biasanya dikonversikan kepada satuan mg/liter melalui:


ppm = part per million (bagian dalam sejuta)
M = berat molekul
p = tekanan dalam mm. Hg.
t = suhu dalam derajat Celcius
mg/1 = satuan untuk ppm
Antara satu senyawa dengan senyawa lain berbeda nilai ambang batasnya dan antara senyawa itu sendiri juga berbeda untuk waktu yang berbeda pula.
Tabel kualitas udara standar untuk gas dan debu di Amerika sebagai ppm.



•    Pertanyaan dan jawaban mengenai Nilai Ambang Batas
1.      Bagaimana limbah dapat terbentuk di laboratorium?
Jawab : Adanya bahan kimia di universitas di mulai dari pemberian bahan yang diperlukan dari gudang bahan kimia kepada pekerja atau mahasiswa yang mengambil mata kuliah praktek di laboratorium. Bahan tersebut digunakan untuk sintesis maupun analisis. Karena tujuan penggunaannya maka terbentuk bahan awal, produk samping, pelarut yang digunakan dan bahan kimia yang terkontaminasi, dimana bahan ini harus diurai atau dibuang jika daur ulangnya tidak mungkin dilakukan. Berlawanan dengan limbah industri, limbah kimia dari laboraotrium di universitas yang terbentuk biasanya dalam jumlah kecil dari campuran yang sangat kompleks. Intinya, hal ini menyatakan jumlah limbah yang berarti, yang harus dibuang dari universitas dengan menggunakan dananya sendiri.

2.     Apa kegunaan dari nilai ambang batas untuk pekerja ?
Jawab : untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan dalam bekerja
3.     Sebutkan senyawa anorganik nilai ambang batas?
Jawab :
Senyawa anorganik – Nilai ambang batas  (TLV) untuk kation

Senyawa anorganik – Nilai ambang batas (TLV) untuk anion

4.      Sebutkan nilai ambang batas parameter gugus dan senyawa organic ?
Jawab : 


5. Sebagai bahan kimia sisa, hanya bahan berikut yang dapat dibuang yaitu jika ?
Jawab :
a·   penyusunnya telah diketahui

b·   tidak digolongkan sebagai bahan yang mudah meledak, dan

c·   tidak bersifat radioaktif

Di samping pada bahan pencemar yang lepas ke udara terdapat pula bahan tertentu yang tersimpan ataupun masih dalam proses di pabrik. Bahan ini karena sifat fisis dan kimianya cukup berbahaya bagi lingkungan apabila terlepas dengan sengaja ataupun tidak sengaja. Sifat racun suatu bahan belum tentu sama dengan sifat bahaya. Bahan yang bersifat racun 591 belum tentu men imbulkan/merupakan bahaya apabila bahan tersebut digunakan secara tepat.
Sifat racun menunjukkan efek biologis atau kemampuan untuk melukai tubuh, sedang sifat bahaya menunjukkan kemungkinan kerugian. Bahan semacam ini banyak digunakan sebagai bahan penolong ataupun bahan utama pabrik kimia. Juga banyak diperoleh sebagai hasil jadi atau sampingan.
Tingkat bahaya yang ditimbulkan sebagai racun sangat membahayakan bagi manusia karena menimbulkan bermacam-macam gangguan seperti: merusakkan kulit, menyulitkan pernafasan, akut maupun kronis, bahkan dapat mematikan. Di samping itu mempunyai daya ledak, mudah terbakar, mudah menyala, sehingga pengelolaannya harus dilakukan dengan sangat herhati-hati.
Bensena, siklo hexanol, asam sulfat, amonium hidroksida,amonium sulfat, amonium nitrat, hidrogen karbon dioksida,belerang dioksida dan lain-lain yang terdiri dari 90 macam bahan,telah diklasifikasikan sebagabahan tersebut ialah tentang penyimpanan, pengolahan, pengemasan dan transportasi.
Oleh sebab itu pengawasan dan pengamanan terhadap bahan ini harus ditingkatkan dari waktu ke waktu menyangkut sifat fisis dankimia. Besarnya resiko kerusakan lingkungan akibat bahan tersebut telah banyak terbukti seperti tragedi Chernobyl di Uni Soviet ataupun Bhopal di India.Kerusakan yang ditimbulkannya selain mengancam kehidupan manusia juga akan mengancam biota lainnya baik dalam jangka panjang maupun pendek.
Kehadiran bahan beracun dan berbahaya sebagai limbah seperti mata rantai yang tak berujung. Bila kita bertolak dari sudut pengadaan akan jelas bahwa kebutuhan bahan tersebut selalu harus terpenuhi. Pengadaan dilakukan dari pabrik (produksi) maupun import. Bahan ini dalam bentuknya sesuai dengan sifatnya harus tersimpan secara baik. Lokasi penyimpanan dan wadahnya juga harus memenuhi kriteria tertentu sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan.
Barang-barang tersebut bila hendak dipindahkan/diangkut untuk kebutuhan proses industri membutuhkan angkutan tersendiri, mungkin dibutuhkan desain khusus alat pengangkut sampai kepada proses, sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi untuk kemudian dikonsumsi oleh industri hilir atau konsumen langsung. Oleh pihak industri maupun konsumen untuk sebagian terbuang sebagai limbah. Sebagai limbah yang ekonomis dapat didaur ulang dan sebagai limbah nonekonomis akan dibuang melalui proses pangolahan.

Bila dilihat dalam mata rantai tersebut, setiap titik akan menimbulkan peluang untuk mencemarkan dan atau merusakkan lingkungan. Kriteria beracun dan berbahaya akan memenuhi setiap mata rantai tersebut. Berbahaya dan beracun yang dimaksudkan karena dapat mematikan seketika atau pun beberapa lama, dapat secara biologis, dapat berakumulasi dalam lingkungan dan terakhir tidak bisa terdegradasi.
Ditinjau dari sudut pengawasan dan pengamanan bahan ini pengelolaannya harus dilaksanakan mulai dari pengadaan sampai kepada distribusi. Mengingat seringnya terjadi kecelakaan yang ditimbulkan bahan beracun dan berbahaya maka setiap pengusaha dianjurkan untuk membuat label setiap jenis bahan tersebut. Label itu menunjukkan jenis bahan, sifat kimia maupun Pengadaan Pengangkutan
Penyimpanan Limbah ekonomis.
fisikanya sehingga setiap orang dapat melihat dan membaca. Dari penjelasan. dalam label mungkin juga terdapat beberapa usaha pencegahan andaikata terjadi hal-hal yang tidak sesuai menurut prosedur.

•    Pertanyaan dan jawaban mengenai Bahan Lain yang Berbahaya dalam Pabrik

1.      Apakah ada bahan kimia yang di pakai sebagai keperluan komersial ?
Jawab :  Beberapa bahan kimia yang dimanfaatkan untuk keperluan komersial antara lain Tri Etanol Amine (TEA), MEA, DEA. Selain itu ada pula bahan kimia diskret non daftar (DOC) seperti urea, formaldehid, alkyl benzene sulfonat, dan glyphosate.

2.      Selain bahan kimia di dalam pabrik, apa saja bahan kimia yang terkandung dalam makanan yang menyebabkan penyakit pada manusia?
Jawab : 
1. Makanan yang warnanya mencolok dan menarik perlu diwaspadai. Salah satunya "saos". Saos yang warnanya membekas di tangan memungkinkan warna yang digunakan adalah pewarna tekstil yang bisa menyebakan kanker.
2. Boraks, .............. bakso yang kenyal atau bisa dipantulkan seperti bola karet di tanah, berarti banyak mengandung boraks. Bisa juga dikenali dari bekas gigitan, yaitu bekas gigitan kembali ke tempat semula.
3. Tahu putih yang terlalu keras patut dicurigai mengandung formalin.

3.     Apa yang di maksud dengan bahan berbahaya ?
Jawab :  bahan-bahan yang pembuatan, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan dan penggunaanya menimbulkan atau membebaskan debu, kabut, uap, gas, serat, atau radiasi sehingga dapat menyebabkan iritasi, kebakaran, ledakan, korosi, keracunan dan bahaya lain dalam jumlah yang memungkinkan gangguan kesehatan bagi orang yang berhubungan langsung dengan bahan tersebut atau meyebabkan kerusakan pada barang-barang

4.      Sebutkan 3 macam bahan kimia dalam kelompok besar ? Jelaskan !
Jawab :
1.  Industri Kimia, yaitu industri yang mengolah dan menghasilkan bahan-bahan kimia, diantaranya industri pupuk, asam sulfat, soda, bahan peledak, pestisida, cat , deterjen, dan lain-lain.  Industri kimia dapat diberi batasan sebagai industri yang ditandai dengan penggunaan proses-proses yang bertalian dengan perubahan kimiawi atau fisik dalam sifat-sifat bahan tersebut dan khususnya pada bagian kimiawi dan komposisi suatu zat.
2. Industri Pengguna Bahan Kimia, yaitu industri yang menggunakan bahan kimia sebagai bahan pembantu proses, diantaranya industri tekstil, kulit, kertas, pelapisan listrik, pengolahan logam, obat-obatan dan lain-lain.
3. Laboratorium, yaitu tempat kegiatan untuk uji mutu, penelitian dan pengembangan serta pendidikan.  Kegiatan laboratorium banyak dipunyai oleh industri, lembaga penelitian dan pengembangan, perusahaan jasa, rumah sakit dan perguruan tinggi.

5.     Secara umum bahan kimia berbahaya diklasifikasikan di bagi menjadi berapa golongan dan sebutkan ?
Jawab :
1. Bahan Kimia Beracun (Toxic)

2. Bahan Kimia Korosif (Corrosive)

3. Bahan Kimia Mudah Terbakar (Flammable)

4. Bahan Kimia Peledak (Explosive)

5. Bahan Kimia Oksidator (Oxidation)

6. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Air (Water Sensitive Substances)

7. Bahan Kimia Reaktif Terhadap Asam (Acid Sensitive Substances)

8. Gas Bertekanan (Compressed Gases)

9. Bahan Kimia Radioaktif (Radioactive Substances).


Bahan pencemar yang terkandung dalam limbah terdiri dari bahan beracun dan atau berbahaya. Beracun artinya dapat membunuh manusia atau makhluk lain bila takarannya melebihi ukuran yang disyaratkan. Sedangkan berbahaya masuk tubuh belum tentu beracun tapi juga dapat merusakkan tubuh.
Parameter limbah menunjukkan daya racun dan berbahaya bila salah satu atau lebih dari sifat berikut ini dipenuhi, yaitu:
1.Bahannya sendiri bersifat racun
2.Mudah terbakar dan menyala
3.Oksidator dan reduktor
4.Mudah meledak
5.Bahan peledak
6.Korosif
7.Iritatif
8.Radio aktif
9.Gas bertekanan
10.Membahayakan ekosistem
Ada beberapa bahan kimia yang sangat besar manfaatnya dan dipergunakan sehari-hari tapi mempunyai daya racun yang cukup tinggi, misalnya racun yang dipergunakan untuk membunuh tikus, serangga, nyamuk, dan racun lainnya sejenis pestisida.
Sebagai bahan organik yang siap pakai senantiasa diberikan tanda-tanda peringatan ataupun catatan pada pembungkus/paching sehingga merupakan petunjuk bagi si pemakai.Bahan yang mudah menyala dan terbakar disebabkan bereaksi dengan oksigen bila dekat dengan sumber panas pada suhu atau tekanan tertentu akan menimbulkan ledakan maupun api.
Misalnya amonia (NH3) berbentuk gas tidak berwarna, baunya khas: Disimpan dalam keadaan cair pada tekanan 10 atmosfir. Titik leleh: – 77°C dan titik didih: -33°C. Akan menyala sendiri pada suhu 629°C. Gas ini mempengaruhi kulit, pencernaan dan pernafasan.Meledak dari wadahnya bila terkena nyala api.
Terjadinya pencemaran karena perlakuan yang tidak semestinya terhadap bahan tersebut, mulai dari penanganan awal sampai kepada distribusi. Kontak dengan hawa panas,wadah terbuka,kebocoran dan tercecer menyebabkan bahan ini terbuang dengan media pencemar udara ataupun air.

•    Pertanyaan dan jawaban mengenai Bahan Beracun dan Bernahaya Sebagai Pencemar Lingkungan

1.    Apa arti dari beracun ?
Jawaban : dapat membunuh manusia atau makhluk lain bila takarannya melebihi ukuran yang disyratkan.

2.    Apa saja bahan kimia yang sangat besar manfaatnya dapa dipergunakan sehari-hari, sebutkan ?
Jawaban : racun yang dipergunakan untuk membunuh tikus, serangga, nyamuk, dan racun lainnya sejenis pestisida.

3.    Apa saja yang menyebabkan bahan kimia mudah terbakar atau meledak ?
Jawaban : bereaksi dengan oksigen bila dekat dengan sumber panas pada suhu atau tekanan tertentu akan menimbulkan ledakan maupun api.

Pencemaran lingkungan yang ditimbulkan limbah padat kemungkinan adalah timbulnya gas beracun, di antaranya asam sulfida, amoniak methan, CO2, CO. Limbah dari berbagai macam bentuk dan jenis bertumpuk pada satu tempat mengakibatkan terjadinya pembusukan dengan bantuan mikroorganisme. Adanya musim hujan dan kemarau ganti-berganti, proses pemecahan bahan organik oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob maupun anerob menimbulkan gas.
Penurunan Kualitas Udara
Pengaruh terhadap kualitas udara akibat timbulnya gas hasil reaksi kimia dalam timbunan limbah. Gas seperti H2S, NH3, methane akan terkonsentrasi di udara dengan nilai tartentu. Dalam konsentrasi 50 ppm H2S membuat mabuk dan pusing. Konsentrasi H2S yang diizinkan 30 mg per meter kubik udara. Karbon monoksida (CO) berasal dari sisa pembakaran yang tidak sempurna. Nilai ambang batas CO 100 ppm = 110 mg per meterkubik udara. Amoniak yang berupa gas pada suhu dan tekanan normal mempunyai nilai ambang batas 35 mg per meter kubik udara. Serat asbestos, hidrokarbon, fenol, natrium sulfida, oksida logam dari pembakaran, seng, oksida, SO2 yang berasal dari bahan padat merupakan racun bagi manusia.
Penurunan Kualitas Air
Buangan jenis padat berupa lumpur, buburan dengan tidak disadari dibuang bersama air limbah. Demikian juga bentuk padatan lain yang tidak ekonomis dibuang langsung keperairan. Padatan tersebut dalam air dipecah dan berurai menjadi bahan pencemar lain seperti padatan larut, padatan mengendap dan zat organik lain. Kekeruhan air, warna dan rasa air berubah. Air menjadi beracun akibat limbah padat tersebut.
Kerusakan Permukaan Tanah
Timbunan sampah menghasilkan gas nitrogen, hidrogen,amoniak dan asam sulfida. Adanya zat merkuri, chrom dan arsen menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan,merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun dalam areal permukaan tanah, menjadi racun.

•    Pertanyaan dan jawaban mengenai Pencemaran Limbah Padat

1.    Bahan kimia yang timbul dari gas beracun ?
Jawaban : asam sulfida, amoniak methan, CO2, CO.

2.    Pengaruh faktor dari musim hujan dan kemarau ganti berganti ?
Jawaban : proses pemecahan bahan organic oleh bakteri penghancur dalam suasana aerob maupun anero menimbulkan gas.

3.    Bahan padat merupakan racun bagi manusia karena mengandung bahan kimia apa saja ?
Jawaban : serat asbestos, hidrokarbon, fenol, natrium sulfide, oksida logam dari pembakaran seng, oksidan ,SO2.

4.    Bahan pencemar berupa lumpur apa saja, sebutkan ?
Jawaban : padatan larutan, padatan mengendap, dan zat organic lainnya.

5.    Apa saja akibat dari timbunan sampah ?
Jawaban : menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah.

Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan. Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.

Bagi limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis dapat ditangani dengan berbagai cara antara lain ditimbun pada suatu tempat, diolah kembali kemudian dibuang dan dibakar.
Perlakuan limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis sebagian besar dilakukan sebagai berikut:

1.    Ditumpuk pada Areal Tertentu
Penimbunan limbah padat pada areal tertentu membutuhkan areal yang luas dan merusakkan pemandangan di sekeliling penimbunan. Penimbunan. ini mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya, karena adanya reaksi kimia yang rnenghasilkan gas tertentu. Dengan penimbunan, permukaan tanah menjadi rusak dan
air yang meresap ke dalam tanah mengalami kontaminasi dengan bakteri tertentu yang mengakibatkan turunnya kualitas air tanah.Pada musim kemarau timbunan mengalami kekeringan dan ini mengundang bahaya kebakaran.

2.    Pembakaran
Limbah padat yang dibakar menimbulkan asap, bau dan debu. Pembakaran ini menjadi sumber pencemaran melalui udara dengan timbulnya bahan pencemar baru seperti NOR, hidrokarbon, karbon monoksida, bau, partikel dan sulfur dioksida.

3.    Pembuangan
Pembuangan tanpa rencana sangat membahayakan lingkungan. Di antara beberapa pabrik membuang limbah padatnya ke sungai karena diperkirakan larut ataupun membusuk dalam air. Ini adalah perkiraan yang keliru, sebab setiap pembuangan bahan padatan apakah namanya lumpur atau buburan, akan menambah total solid dalam air sungai.

Sumber limbah padat di antaranya adalah pabrik gula, pulp dan rayon, plywood, pengawetan buah, ikan dan daging dan lain-lain. Secara garis besar limbah padat dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.    Limbah padat yang mudah terbakar
b.    Limbah padat yang sukar terbakar
c.    Limbah padat yang mudah membusuk
d.    Limbah berupa debu
e.    Lumpur
f.    Limbah yang dapat didaurulang
g.    Limbah radio aktip
h.    Limbah yang menimbulkan penyakit
i.    Bongkaran bangunan

Berdasarkan klasifikasi limbah padat serta akibat-akibat yang ditimbulkannya sistem pengelolaan dilakukan menurut:
a.    Limbah padat yang dapat ditimbun tanpa membahayakan.
b.    Limbah padat yang dapat ditimbun tetapi berbahaya.
c.    Limbah padat yang tidak dapat ditimbun.

Di dalam pengolahannya dilakukan melalui tiga cara yaitu pemisahan, penyusutan ukuran dan pengomposan. Dimaksud dengan pemisahan adalah pengambilan bahan tertentu kemudian diolah kembali sehingga mempunyai nilai ekonomis. Penyusutan ukuran bertujuan untuk memudahkan pengolahan limbah selanjutnya, misalnya pembakaran.

Dengan ukuran lebih kecil akan lebih mudah membawa atau membakar pada tungku pembakaran. Jadi tujuannya adalah pengurangan volume maupun berat. Pengomposan adalah proses melalui biokimia yaitu zat organik dalam limbah dipecah sehingga menghasilkan humus yang berguna untuk memperbaiki struktur tanah. Banyak jenis limbah padat dari pabrik yang upaya pengelolaannya dilakukan menurut kriteria yang telah ditetapkan.

•    Pertanyaan dan jawaban mengenai Limbah Padat

1.    Apa yang dimaksud dengan limbah padat?
Jawab : Limbah padat adalah hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari sisa proses pengolahan.

2.    Sebutkan kategori limbah padat!
Jawab : Limbah ini dapat dikategorikan menjadi dua bagian, yaitu limbah padat yaitu dapat didaur ulang, seperti plastik, tekstil, potongan logam dan kedua limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis.

3.    Sebutkan klasifikasi limbah padat!
Jawab :
a.    Limbah padat yang mudah terbakar
b.    Limbah padat yang sukar terbakar
c.    Limbah padat yang mudah membusuk
d.    Limbah berupa debu
e.    Lumpur
f.    Limbah yang dapat didaurulang
g.    Limbah radio aktip
h.    Limbah yang menimbulkan penyakit
i.    Bongkaran bangunan

4.    Sebutkan beberapa perlakuan limbah padat yang tidak punya nilai ekonomis!
Jawab : Ditumpuk pada areal tertentu, pembakaran, dan pembuangan tanpa rencana.

5.    Sebutkan beberapa system pengelolaan limbah padat berdasarkan klasifikasinya serta akibat-akibat yang ditimbulkannya!
Jawab :
a.    Limbah padat yang dapat ditimbun tanpa membahayakan.
b.    Limbah padat yang dapat ditimbun tetapi berbahaya.
c.    Limbah padat yang tidak dapat ditimbun.

Gas tertentu yang lepas ke udara dalam konsentrasi tertentu akan membunuh manusia. Konsen trasi fluorida yang diperkenankan dalam udara 2,5 mg/meter kubik. Fluorida dan persenyawaannya adalah racun dan mengganggu metabolisme kalsium dan enzim. Sedangkan hidrogen fluorida sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan menimbulkan penyakit pneumonia.Asam sulfida, garam sulfida dan karbon disulfida adalah persenyawaan yang mengandung sulfur. Persenyawaan sulfida dapat terurai dan lepas ke udara menyebabkan kerusakan pada sel susunan saraf.
Dalam kadar rendah tidak berbau dan bila kadar bertambah menyebabkan bau yang tidak enak gejalanya cepat menghebat menimbulkan pusing, batuk dan mabuk.Uap, yaitu bentuk gas dari zat tertentu tidak kelihatan dan dalam ruangan berdifusi mengisi seluruh ruang. Yang harus diketahui adalah jenis uap yang terdapat dalam ruangan karena untuk setiap zat berbeda.daya reaksinya. Zat-zat yang mudah menguap adalah amoniak, chlor, nitrit, nitrat dan lain-lain.
Debu yaitu partikel zat padat yang timbul pada proses industri sepeti pengolahan, penghancuran dan peledakan, baik berasal dari bahan organik maupun dad anorganik. Debu, karena ringan, akan melayang di udara dan turun karena gaya tarik bumi. Debu yang membahayakan adalah debu kapas, debu asbes, debu silicosis, debu stannosis pada pabrik timah putih, debusiderosis, debu yang mengandung Fe2O3.
Penimbunan debu dalam paru-paru akibat lingkungan mengandung debu yaitu pada manusia yang ada di sekitarnya bekerja atau bertempat tinggal. Kerusakan kesehatan akibat debu tergantung pada lamanya kontak, konsentrasi debu dalam udara,jenis debu itu sendiri dan lain-lain.
Asap adalah partikel dari zat karbon yang keluar dari cerobong asap industri karena pembakaran tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon. Asap bercampur dengan kabut/uap air pada malam hari akan turun ke bumi bergantungan pada daun-daunan ataupun berada di atas atap rumah.


Bahan yang bersifat partikel menurut sifatnya akan menimbulkan:
1.Ransangan saluran pernafasan
2.Kematian karena bersifat racun
3.Alergi
4.Fibrosis
5.Penyakit demam

Bahan yang bersifat gas dan uap menurut sifat-sifatnya akar berakibat:
1.Merangsang penciuman seperti: HC1, H2S, NH3
2.Merusak alat-alat dalam tubuh, misalnya CaCI
3.Merusak susunan saraf: uap plumbum, fluorida
4.Merusak susunan darah: benzena

Untuk menghindari dampak yang diakibatk’an limbah melalui udara selain menghilangkan sumbernya juga dilakukan pengendalian dengan penetapan nilai ambang batas.
Nilai ambang batas adalah kadar tertinggi suatu zat dalam udara yang
diperkenankan, sehingga manusia dan makhluk lainnya tidak mengdlami gangguan penyakit atau menderita karena zat tersebut. Di samping itu masih ada rumusan lain yang diberikan khusus bagi para pekerja dalam lingkungan itu. Karena waktu kerja manusia pada umumnya 8 jam sehari, 40 jam seminggu,maka nilai ambang batas bagi mereka berbeda dengan nilai ambang batas pada umumnya.
Suatu zat yang sama akan berbeda pengetrapannya terhadap kedua obyek yang berbeda,misalnya antara manusia dan hewan, antara manusia dengan manusia sendiri dalam dua lingkungan yang berbeda.

•    Pertanyaan dan jawaban mengenai Pencemaran Limbah Gas

1.    Mengapa fluorida dan persenyawaannya adalah racun bagi manusia?
Jawab : Karena dapat mengganggu metabolisme kalsium dan enzim. Sedangkan hidrogen fluorida sangat initatif terhadap jaringan kulit, merusak paru-paru dan menimbulkan penyakit pneumonia.

2.    Apa yang dimaksud dengan uap?
Jawab : Uap yaitu bentuk gas dari zat tertentu tidak kelihatan dan dalam ruangan berdifusi mengisi seluruh ruang.

3.    Apa yang dimaksud dengan debu?
Jawab : Debu yaitu partikel zat padat yang timbul pada proses industri sepeti pengolahan, penghancuran dan peledakan, baik berasal dari bahan organik maupun dad anorganik.

4.    Apa yang dimaksud dengan asap?
Jawab : Asap adalah partikel dari zat karbon yang keluar dari cerobong asap industri karena pembakaran tidak sempurna dari bahan-bahan yang mengandung karbon.

5.    Sebutkan dampak bahan yang bersifat partikel menurut sifatnya!
Jawab :
a.    Ransangan saluran pernafasan
b.    Kematian karena bersifat racun
c.    Alergi
d.    Fibrosis
e.    Penyakit demam


Pada umumnya limbah gas dari pabrik bersumber dari penggunaan bahan baku, proses, dan hasil serta sisa pembakaran. Pada saat pengolahan pendahuluan, limbah gas maupun partikel timbul karena perlakuan bahan-bahan sebelum diproses lanjut. Limbah yang terjadi disebabkan berbagai hal antara lain; karena reaksi kimia, kebocoran gas, hancuran bahanbahan dan lain-lain.

Pada waktu proses pengolahan, gas juga timbul sebagai akibat reaksi kimia maupun fisika. Adakalnya limbah yang terjadi sulit dihindari sehingga harus dilepaskan ke udara. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, setiap gas yang timbul pada rangkaian proses telah dapat diupayakan pengendaliannya.

Sebagian besar gas maupun partikel terjadi pada ruang pembakaran, sebagai sisa yang tidak dapat dihindarkan dan karenanya harus dilepaskan melalui cerobong asap. Banyak jenis gas dan partikel gas lepas dari pabrik melalui cerobong asap ataupun penangkap debu harus ditekan sekecil mungkin dalam upaya mencegah kerusakan lingkungan.

Jenis gas yang bersifat racun antara lain SO2, CO, NO,timah hitam, amoniak, asam sulfida dan hidrokarbon. Pencemaran yang terjadi dalam udara dapat merupakan reaksi antara dua atau lebih zat pencemar. Misalnya reaksi fotokimia, yaitu reaksi yang terjadi karena bantuan sinar ultra violet dari sinar matahari.589 Kemudian reaksi oksidasi gas dengan partikel logam dengan udara sebagai katalisator.

Konsentrasi bahan pencemar dalam udara dipengaruhi berbagai macam faktor antara lain: volume bahan pencemar, sifat bahan, kondisi iklim dan cuaca, topografi.

1.Oksida Nitrogen
Oksida nitrogen lazim dikenal dengan NO. bersumber dari instalasi pembakaran pabrik dan minyak bumi. Dalam udara,NO dioksidasi menjadi NO2 dan bila bereaksi dengan hidrokarbon yang terdapat dalam udara akan membentuk asap. NO2 akan berpengaruh terhadap tanam-tanaman dan sekaligus menghambat pertumbuhan.
Pabrik yang menghasilkan NO di antaranya adalah pabrik pulp dan rayon, almunium, turbin gas, nitrat, bahan peledak,semen, galas, batubara, timah hitam, song dan peleburan magnesium.

2.Fluorida
Fluorida adalah racun bersifat kumulatif dan dapat berkembang d atmosfer karena amat reaktif. Dalam bentuk fluorine, zat ini tidak dihisap tanah tapi langsung masuk ke dalam daun-daun menyebabkan daun berwarna kuningkecoklatan.Binatang yang memakan daunan tersebut bisa menderita penyakit gigi rontok. Pabrik yang menjadi sumber fluor antara lain pabrik pengecoran aluminium pabrik pupuk, pembakaran batubara, pengecoran baja dan lainnya

3.Sulfurdioksida
Gas SO2 dapat merusak tanaman, sehingga daunnya menjadi kuning kecoklatan atau merah kecoklatan dan berbintik-bintik.Gas ini juga menyebabkan hujan asam, korosi pada permukaan logam dan merusak bahan nilon dan lain-lain.Gas SO2 menyebabkan terjadinya kabut dan mengganggu reaksi foto sintesa pada permukaan daun. Dengan air, gas SO2 membentuk asam sulfat dan dalam udara tidak stabil. Sumber gas SO2 adalal pabrik belerang, pengecoran biji logam, pabrik asam sulfat, pabrik semen, peleburan tembaga, timah hitam dan lain-lain. Dalam konsentrasi melebihi nilai ambang batas dapat mematikan.

4.Ozon
Ozon dengan rumus molekul O3 disebut oksidan merpakan reaksi foto kimiawi antara NO2 dengan hidrokarbon karena pengaruh ultra violet sinar matahari. Sifat ozon merusak daun tumbuh-tumbuhan, tekstil dan melunturkan warna. Reaksi pembentukan ozon sebagai berikut:

Peroksil asetel nitrat merupakan reaksi NO2 dalam fotosintesa merusakkan tanaman.

5.Amonia
Gas amonia dihasilkan pabrik pencelupan, eksplorasi minyak dan pupuk. Gas ini berbahaya bagi pemanfaatan dan baunya sangat merangsang. Pada konsentrasi 25% mudah meledak.

6.Partikel
Partikel merupakan zat dispersi terdapat dalam atmosfer,berbagai larutan, mempunyai sifat fisis dan kimia.Partikel dalam udara terdiri dari:
         -Asap, merupakan hasil dari suatu pembakaran.
         -Debu, partikel kecil dengan diameter 1 mikron.
         -Kabut, partikel cairan dengan garis tengah tertentu.
         -Aerosol, merupakan inti dari kondensasi uap.
         -Fume, merupakan hasil penguapan.

Udara adalah media pencemar untuk limbah gas. Limbah gas atau asap yang diproduksi pabrik keluar bersamaan dengan udara. Secara alamiah udara mengandung unsur kimia seperti O2, N2, NO2,CO2, H2 dan Jain-lain. Penambahan gas ke dalam udara melampaui kandungan alami akibat kegiatan manusia akan menurunkan kualitas udara.
Zat pencemar melalui udara diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu partikel dan gas. Partikel adalah butiran halus dan masih rnungkin terlihat dengan mata telanjang seperti uap air, debu, asap,kabut dan fume-Sedangkan pencemaran berbentuk gas tanya aapat dirasakan melalui penciuman (untuk gas tertentu) ataupun akibat langsung. Gas-gas ini antara lain SO2, NOx, CO, CO2, hidrokarbon dan lain-lain.
Untuk beberapa bahan tertentu zat pencemar ini berbentuk padat dan cair. Karena suatu kondisi temperatur ataupun tekanan tertentu bahan padat/cair itu dapat berubah menjadi gas. Baik partikel maupun gas membawa akibat terutama bagi kesehatan,manusia seperti debu batubara, asbes, semen, belerang, asap pembakaran,uap air, gas sulfida, uap amoniak, dan lain-lain.
Pencemaran yang ditimbulkannya tergantung pada jenis limbah, volume yang lepas di udara bebas dan lamanya berada dalam udara. Jangkauan pencemaran melalui udara dapat berakibat luas karena faktor cuaca dan iklim turut mempengaruhi.Pada malam hari zat yang berada dalam udara turun kembali ke bumi bersamaan dengan embun. Adanya partikel kecil secara terus menerus jatuh di atap rumah, di permukaan daun pada pagi hari menunjukkan udara mengandung partikel. Kadang-kadang terjadi hujan masam.
Arah angin mempengaruhi daerah pencemaran karena sifat gas dan partikel yang ringan mudah terbawa. Kenaikan konsentrasi partikel dan gas dalam udara di beberapa kota besar dan daerah industri banyak menimbulkan pengaruh, misalnya gangguan jarak pandang oleh asap kendaraan bermotor, gangguan pernafasan dan timbulnya beberapa jenis penyakit tertentu.
Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara di antaranya:
-industri besi dan baja
-industri semen
-industri kendaraan bermotor
-industri pupuk
-industri aluminium
-industri pembangkit tenaga listrik
-industri kertas
-industri kilang minyak
-industri pertamban
Jenis industri semacam ini akumulasinya di udara dipengaruhi arah angin, tetapi karena sumbernya bersifat stationer maka lingkungan sekitar menerima resiko yang sangat tinggi dampak pencemaran.
Berdasarkan ini maka konsentrasi bahan pencemar dalam udara perlu ditetapkan sehingga tidak menimbulkan gangguan terhadap manusia dan makhluk lain sekitarnya. Jenis industri yang menghasilkan partikel dan gas adalah sebagai tertera dalam tabel 7.6.


Sedimentasi adalah proses pemisahan padatan yang terkandung dalam limbah cair oleh gaya gravitasi, pada umumnya proses Sedimentasi dilakukan setelah proses Koagulasi dan Flokulasi dimana tujuannya adalah untuk memperbesar partikel padatan sehingga menjadi lebih berat dan dapat tenggelam dalam waktu lebih singkat.
Sedimentasi bisa dilakukan pada awal maupun pada akhir dari unit sistim pengolahan. Jika kekeruhan dari influent tinggi,sebaiknya dilakukan proses sedimentasi awal (primary sedimentation) didahului dengan koagulasi dan flokulasi, dengan demikian akan mengurangi beban pada treatment berikutnya. Sedangkan secondary sedimentation yang terletak pada akhir treatment gunanya untuk memisahkan dan mengumpulkan lumpur dari proses sebelumnya (activated sludge, OD, dlsb) dimana lumpur yang terkumpul tersebut dipompakan keunit pengolahan lumpur tersendiri.


Sedimen dari limbah cair mengandung bahan bahan organik yang akan mengalami proses dekomposisi, pada proses tersebut akan timbul formasi gas seperti carbon dioxida, methane, dlsb. Gas tersebut terperangkap dalam partikel lumpur dimana sevvaktu gas naik keatas akan mengangkat pule partikel lumpur tersebut, proses ini selain menimbulkan efek turbulensi juga akan merusak sedimen yang telah terbentuk. Pada Septic-tank, Imhoff-tank dan Baffle-reactor, konstruksinya didesain sedemikian rupa guna menghindari efek dari timbulnya gas supaya tidak mengaduk/merusak partikel padatan yang sudah mapan (settle) didasar tangki, sedangkan pada UASB (Uplift Anaerobic Sludge Blanket)justru menggunakan efek dari proses tersebut untuk mengaduk aduk partikel lumpur supaya terjadi kondisi seimbang antara gaya berat dan gaya angkat pada partikel lumpur, sehingga partikel lumpur tersebut melayang-layang/mubal mubal.
Setelah proses dekomposisi dan pelepasan gas, kondisi lumpur tersebut disebut sudah stabil dan akan menetap secara permanen pada dasar tangki, sehingga sering juga proses sedimentasi dalam waktu yang cukup lama disebut dengan proses Stabilisasi. Akumulasi lumpur (Volume) dalam periode waktu tertentu(desludging-interval) merupakan parameter penting dalam perencanaan pengolahan limbah dengan proses sedimentasi dan stabilisasi lumpur.

Screen / Saringan-Saringan biasanya dipasang pada awal pemasukan pada unit pengolahan limbah cair, gunanya untuk menyaring sampah padat yang terikut dalam aliran air limbah. Bentuk dan fungsinya sangat beragam tergantung dari padatan yang akan disaring. Type screen dibedakan dari cara pembersihannya, ada yang pembersihannya dengan manual dan ada yang secara mekanik dengan motor listrik.


Pemisahan grit pada instalasi pengolahan limbah cair adalah untuk menjaga/melindungi pompa dan peralatan mekanik lainnya dari kerusakan karena tergerus oleh padatan inorganik (grit) seperti pasir, kerikil, lumpur, pecahan kaca, logam, dlsb.Selain merusak peralatan mekanik, padatan inorganik yang tidak dapat diuraikan oleh bakteri/ microorganisme akan membentuk endapan yang akan membebani settling tank, unit aerasi dan digester,dimana pada unit tersebut memerlukan pengurasan berkala.
Bangunan untuk memisahankan grit dari bahan organik lainnya disebut sebagai Grit chamber, dimana sistim pemisahan grit nya adalah dengan mengatur kecepatan aliran/velocity nya atau dengan aerasi, teknik baru yang lebih efisien adalah dengan sistim hydrocyclone.Bahan padat yang dapat terurai (biodegreable) seperti kotoran manusia tidak boleh mengendap disini. Karena itu retention time pada grit chamber relatif singkat hanya berkisar antara 3 ski 5 menit.
Lemak pada limbah cair terdiri dari bermacam bentuk material antara lain lemak, malam/lilin, fatic-acid, sabun, mineral-oil dan material non-volatil lainnya. Lemak sebetulnya bisa diuraikan oleh bakteri/microorganisme, tetapi karena lemak ini mudah mengapung dan dipisahkan dari air limbah, maka dengan menangkap/menghilangkan lemak sebelum masuk pada unit pengolahan, akan mengurangi beban/load organik yang ada,sehingga berdampak pada desain dan besaran konstruksi.
Bangunan penangkap lemak sering juga disebut sebaga;GreaseTrap, Prinsip dari konstruksi ini adalah bahan yang ringan(minyak, lemak,dst) akan mengapung jika kondisi airnya tenang,sehingga biasanya konstruksi grease trap adalah bak dengan sekat sekat untuk menghilangkan turbulensi.Melihat dari kedua sifat yang ada tersebut yaitu bahan yangringan (minyak, lemak, dlsb.)
akan mengapung, sedangkan bahan yang berat (pasir, kerikil, pecahan kaca, logam, dlsb.) akan mengendap, maka akan lebih menghemat jika hisa menggabungkan konstruksi Grit Chamber dan Grease Trap dalam satu konstruksi.Untuk menghindari agar bahan yang biodegreable tidak
mengendap disini dianjurkan agar dasar dari konstruksi ini dibuat tirus hingga kecepatan aliran pada bagian bawah lebih besar.
Hal penting yang perlu dilakukan adalah pembersihan dari lemak dan bahan padat lainnya secara periodik, dengan kata lain sungguhpun konstruksi penangkap lemak. dan bahan padat telah dibuat, tetapi bila tidak dilakukan pembersihan secara periodik maka manfaatnya sama sekali tidak ada.Periode pembersihan ini sangat tergantung pada jumlah bahan padat dan lemak yang terikut.Tetapi rata rata sekali tiap minggu sampai maksimum sekali tiap bulan merupakan praktek yang lazim.
Contoh sketsa konstruksi gabungan Grit chamber dan Grease trap dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Ukuran diatas hanya bersifat illustratif. Ukuran sebenarnya perlu dihitung dan disesuaikan dengan jumlah aliran limbah yang akan ditangani.

Equalisasi bukan merupakan suatu proses pengoiahan tetapi merupakan suatu cara / teknik untuk meningkatkan efektivitas dari proses pengolahan selanjutnya. Keluaran dari bak equalisasi adalah adalah parameter operasional bagi unit pengolahan sellanjutnya seperti flow, level/derajat kandungan polutant, temperatur, padatan, dsb.


Kegunaan dari equalisasi adalah :

1.Membagi dan meratakan volume pasokan (influent) untuk masuk pada proses treatment.
2.Meratakan variabel & fluktuasi dari beban organik untuk menghindari shock loading pada sistem pengolahan biologi
3.Meratakan pH untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses netralisasi.
4.Meratakan kandungan padatan (SS, koloidal, dls b) untuk meminimalkan kebutuhan chemical pada proses koagulasi dan flokulasi.Sehingga dilihat dari fungsinya tersebut, unit bak equalisasi sebaiknya dilengkapi dengan mixer, atau secara sederhana konstruksi/peletakan dari pipa inlet dan outlet diatur sedemikian rupa sehingga menimbulkan efek turbulensi!mixing.Idealnya pengeluaran (discharge) dari equalisasi dijaga konstan selama periode 24 jam, biasanya dengan cara pemompaan maupun cara cara lain yang memungkinkan.

Menghitung volume bak equalisasi

Untuk menentukan kebutuhan volume bagi bak equalisasi, perlu diketahui dahulu flow patern dari discharge limbah yang ada, seperti kita ketahui sangatlah jarang dan langka discharge limbah yang konstan dari waktu ke waktu, karena jika discharge dan bebannya sudah konstar maka tidaklah perlu dibuat bak equalisasi. Untuk mendapatkan data flow patern perlu dilakukan pengukuran debit limbah secara periodik (misalnya setiap 30 menit atau setiap jam) dalam kurun waktu tertentu, tergantung pada proses yang ada ( 24 jam, 1 minggu, 1 bulan. dlsb.) artinya adalah : ada siklus proses yang selesai dalam 1 hari dan diulang ulang lagi proses tersebut pada hari berikutnya, untuk kasus tersebut pengukuran debit limbah cukup dilakukan selama 24 jam, tetapi ada kasus lain dimana siklus prosesing memakan waktu sampai beberapa hari, artinya proses hari ini berbeda dengan proses esok harinya dan berbeda juga pada hari lusanya dar, seterusnya, sehingga pada kasus ini perlu diamati terus minimal selama 1 siklus.

Contoh soal

Dari pengukuran debit limbah yang dilakukan siswa SMK Kimia di pabrik kulit Mandala, didapat data seperti tertulis pada tabel dibawah ini, desainlah suatu bak equalisasi dimana limbah dari bak terseaut akan dialiran ke unit pengolahan biologi selanjutnya secara konstan (dipompa) dalam 24 jam.

 
 Vol. limbah per hari = 180,12 m3 Dibagi / dikeluarkan secara kontinyu dalam waktu 24 jam, Debit pengeluaran (pompa) = 180,12 : 24 = 7.5 m3/jam




Volume bak equalisasi = V1 + V2= 40m3+13r13= 53 m3
untuk keamanan tambah 10 % 53 m3 x 1,1 = 58.3 m3
Bentuk bak bisa dibuat persegi, bulat maupun oval dengan konstruksi pasangan batu atau beton bertulang.Misal bak berbentuk persegi dengan Panjang = 5 m Lebar = 4,5 m Dalam = 2,6 m
Maka, volume = 5 x 4,5 x 2,6 = 58,5 m3 (siip)
Untuk kedalaman ditambah free-board 30 cm, sehingga total kedalaman konstruksi bak menjadi 2,9 m Gambar Sketsa dari perhitungan di atas dapat dilihat pada:




Pada bab ini akan dibahas aspek perencanaan dan perhitungan dari beberapa teknologi pengolahan limbah secara sederhana yang ditujukan bagi para praktisi yang ingin mengetahui lebih mendalam masalah teknologi pengolahan limbah, rumus-rumus yang dipakai dalam buku ini telah disederhanakan dan banyak menggunakan pengalaman emoiric dari para ahli yang telah menggeluti dan banyak melakukan percobaan dari teknologi tersebut.

Dalam perencanaan terdapat berbagai ragam istilah yang lazim digunakan dalam menentukan ukuran/dimensi atau tingkat beban dari limbah yang akan ciproses. Pengertian dasar dari berbagai ragam istilah tsb adalah sbb:
a) Hydraulic Load: Artinya adalah jumlah volume limbah yang perlu diolah dalam sehari, biasanya dalam bentuk m3/hari.
Misalnya hydraulic load limbah dari suatu asrama adalah 40 m3/hari, maka artinya volume limbah yang dihasilkan dari penghuni dan kegiatan asrama tersebut setiap harinya adalah 40 m3.
b) Flow time: Artinya berapa lama seluruh volume limbah tersebut mengalir karena pada kenyataannya aktivitas manusia yang menghasilkan limbah tidak konstant sehari penuh. Mis alnya flow time
dari asrama tersebut diatas adalah 14 jam.Artinya limbah mengalir hanya dalam periode 14 jam (mis dari jam 6.00 s/d jam 20.00) dan
seterusnya selama 10 jam aliran berhenti.
c) Flow rate: Artinya adalah volume aliran limbah per jam.Misalnya untuk kasus diatas maka Peak flow adalah 40 m3/14 jam = 2.86 m3/jam.
d) Peak Flow: Ada waktu waktu tertentu dimana aliran limbah lebih banyak dibanding waktu lainnya, misalnya kegiatan pada pagi hari dimana seluruh penghuni asrama pada mandi, cuci pakaian,dlsb. Tetapi sebaliknya juga ada waktu tertentu dimana aliran limbah hanya sedikit, sehingga biasanya untuk basis perhitungan diambil secara rata rata (Flow Rate)
e) Organic Load: istilah yang mencerminkan jumlah beban organik yang ada didalam limbah yang akan diolah dan ini ditunjukkan oleh kandungan BOD dan COD. Ada beberapa satuan yang lazim dipakai ialah mg/Itr, kg/m3, kg,’hari, dlsb.Lepas dari apa satuan yang dipakai tetapi pada intinya sama saja.Misalnya limbah asrama tersabut diatas mempunyai BOD = 300 mg/Itr dan COD = 400 mg/Itr. Maka bisa juga disebut bahwa : BOD load limbah asrama = 12 kg/hari COD load limbah asrama = 16 kg/hari mg/Itr. Maka bisa juga disebut bahwa : BOD
load limbah asrama = 12 kg/hari COD load limbah asrama = 16 kg/hari
f) Hydraulic Retention Time atau Detention time: Sering juga disingkat dengan istilah HRT yang artinya adalah berapa lama limbah akan menginap didalam sistem pengolahan. Lebih lama limbah menginap maka proses pengolahan lebih baik tetapi konstruksi menjadi besar. Sebaliknya bile terlampau cepat maka praktis hanya lewat saja hingga tidak terjadi proses pengolahan.
g) Ratio SS/COD terendap: Sering juga disebut sebagai settleable SS/COD ratio.SS (suspended solid) adalah jumlah banan padat yang melayang dalam air (mg/Itr). Sebagian dapat diendapkan dan jumlah yang mudah terendapkan dibanding dengan kandungan COD, disebut sebagai ratio SS/COD terendap. Untuk limbah domestik ratio ini biasanya berkisar antara 0.35 s/d 0.45.
h) Desludging interval : Artinya jangka waktu yang kita inginkan untuk menguras lumpur dalam sistem pengolahan limbah(misalnya sekali setahun, sekali tiap lima tahun,dlsb). Perlu diketahui bahwa sistem pengolahan limbah selalu menghasilkan lumpur. Banyak sedikitnya lumpur ini tergantung dari sistem/teknologi yang dipakai. Lumpur tersebut secara periodik perlu dikuras dan bila kita inginkan interval yang lama (misalnya sekali dalam waktu lima tahun)maka konstruksi yang dibutuhkan menjadi besar.Sebaliknya bila intervalnya singkat (misalnya sekalitiap bulan) maka konstruksi bisa lebih kecil. Tetapi
bila terlampau sering menguras jelas akan sangat merepotkan.
i)  Strength: Arti harafiahnya adalah kekuatan tetapi dalam urusan limbah artinya adalah tingkat pencemarannya(yang ditunjukkan dengan COD atau BOD). Jadi limbah dengan high strength artinya kadar BOD/COD nya tinggi. Sedangkan limbah low strength artinya kadar BOD/COD nya rendah.Sebelum melangkah pada pemilihan teknologi, kita harus mengetahui dan menentukan beberapa hal pokok seperti :
-Asal / sumber limbah cair
-Volume limbah yang akan diolah
-Bahan pencemar yang terkandung dalam limbah
-Kandungan apa saja yang akan dihilangkan
-Effluentnya akan dibuang kemana
-Regulasi yang berlaku
-Aspirasi non teknis yang terkait dengan perencanaan dan pemilihan sistim.Semua data tersebut berkaitan erat untuk perencanaan dan pemilihan sistim pengolahan yang akan dipakai.

•    Pertanyaan dan jawaban mengenai Pengelolahan Limbah Cair

1.Apakah arti dari Hydraulic Load adalah ?
Jawaban : jumlah volume limbah yang perlu diolah dalam sehari, bianya dalam bentuk M3/hari.

2.Apakah dari arti Flou time adalah ?
Jawaban : berapa lama seluruh volume limbah tersebut mengalir karena pada kenyataan aktivitas manusia yang menghasilkan limbah tidak konstan sehari penuh.

3.Apakah arti dari Peak Flow adalah ?
Jawaban : ada waktu tertentu dimana aliran limbah lebih banyak disbanding waktu lainnya.

4.Apakah arti dari Organik load adalah ?
Jawaban : istilah yang mencerminkan jumlah beban organic yang ada di dalam limbah yang akan di olah dan ini ditunjukan oleh kandungan BOD dan COD.

5.Apakah arti dari Hydraulic Retention time adalah ?
Jawaban : berapa lama limbah akan menginap di dalam sitem pengelolaan.

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : BTF

Stats

free counters

My Campus

Mengenai Kami

Kelompok 10 Teknik Industri Universitas Mercubuana

Assalamu'alaikum...
Perkenalkan, kami kelompok 10 Teknik Industri Universitas Mercubuana Tahun 2009.
Anggota kami :
1-Anton Giardhi B(41609010039)
2-Ahcmad Mathhuri(41609010036)
3-Eko Setiawan(41609010038)
4-Irfan Widiarto(41609010037)

Calendar


ShoutMix chat widget